RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Ada dua hal yang menjadi bahasan utama dan sangat fundamental menuju koperasi berdaya saing, yakni memperhatikan diferensiasi dan repositioning. Hal ini ditegaskan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kutai Timur (Kutim) Zubair saat mewakili bupati dalam kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan Koperasi, di Hotel Royal Victoria, Senin (28/11/2022).
Zubair menjelaskan bahwa diferensiasi adalah sebuah faktor pembeda dalam kompetisi atau persaingan usaha. Menurut dia walaupun jenis usaha sama, tetapi koperasi harus memiliki pembeda. Mulai dari segi pelayanan, lokasi usaha yang nyaman, adem, bersih. Kemudian keramahan terhadap pelanggan, kemudahan dalam pembayaran dan lainnya.
“Sehingga orang lebih tertarik belanja di koperasi,” jelas Zubair.
Zubair memberi contoh mengapa banyak masyarakat lebih memilih belanja di swalayan modern. Alasannya karena banyak nilai lebihnya, meskipun swalayan modern itu jaraknya jauh dari rumah konsumen (pelanggan). Unsur kedua yaitu repositioning adalah kepekaan koperasi melihat situasi dan posisi mereka di tengah-tengah menjamurnya swalayan modern dan bisa berkompetisi.
“Misalnya manfaat produk yang ditawarkan apakah lebih besar dari pesaing kita (koperasi), kebijakan harga (diskon), kemasan yang lebih menarik. Memberikan fasilitas tambahan kepada pelanggan, misalnya menyediakan kafe untuk nongkrong, jaringan internet (wifi) gratis,” ujarnya.
Zubair menegaskan, jika kedua hal itu dijalankan, koperasi pasti bisa berkompetisi dengan pelaku bisnis yang sama. Tak lupa dia menyampaikan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Kutim yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas usaha dan kelembagaan ini. Diharapkan setelah pelatihan ini, koperasi yang ada bisa dikelola secara profesional dan mampu bersaing di tengah-tengah kompetitor lainnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksanaan kegiatan tersebut, Firman Wahyudi menyatakan bahwa kegiatan ini berlangsung dari 28-30 November 2022 dan diikuti 30 perwakilan koperasi se-Kutim. Sedangkan tujuan utama dari pelatihan dan peningkatan kapasitas usaha dan kelembagaan Koperasi adalah memberikan pemahaman tentang pengelolaan koperasi yang ideal untuk para pengurus dan anggota.
“Kita harapkan melalui pelatihan ini, pengurus dan anggota mampu memahami regulasi serta bagaimana menjalankan koperasi dengan baik,” ujarnya. (adv/rk)