Optimis Serap 50 Ribu Naker, Dua Tahun Pemerintahan AS-KB Capai Setengahnya

  • Bagikan
Naker
Kadisnakertrans Kutim Sudirman Latief.

RUANGKALTIM.COM, KUTIM Meskipun masa kepemimpinan bersama Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang hanya empat tahun. Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman optimis dapat merealisasikan serapan tenaga kerja (naker) lokal 50 ribu hingga 2024 mendatang. Optimisme itu disampaikannya setelah menyaksikan Closing Ceremony CSR Welding Development Program di Balai Latihan Kerja (BLK) Mandiri, Sangatta Utara.

“Upaya mewujudkan program terus dilakukan. Alhamdulillah realisasi serapan tenaga kerja tahunan sudah melebihi target,” jelasnya.

Pada 2021 lalu, serapan naker lokal mencapai 12 ribu lebih. Begitu pula pada 2022 lalu. Meskipun hanya empat tahun menjabat, pihaknya optimis memenuhi target yang telah dijanjikan itu.

“Masih ada setahun lebih untuk merealisasikan. Semoga dapat terwujud,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kutim Sudirman Latief menyebut, serapan tenaga kerja 2021 mencapai 12.477 orang. Sedangkan 2022 hingga triwulan III mencapai 13.177 orang.

“Jumlah itu belum termasuk yang terserap di triwulan IV yang sedang proses penghitungan,” jelasnya.

Dia menegaskan, dalam dua tahun ini naker lokal yang terserap mencapai 25 ribu lebih. Apabila dimaksimalkan dua tahun tersisa, kemungkinan target tersebut bisa terlampaui. Dirman mengaku tak asal berbicara, melainkan menggunakan data dari BPJS ketenagakerjaan.

“Sesuai data BPJS ketenagakerjaan sampai triwulan III, sudah terdaftar 6 ribu. Sementara tenaga kerja dengan perjanjian waktu tertentu (TKPWT) mencapai 8 ribu lebih. Belum termasuk serapan tenaga kerja usaha kecil,” bebernya.

Baca Juga: Dibebankan Pada Daerah, 40 Persen APBDP 2023 Untuk Pilkada

Baca Juga: Ilegal Logging Berkedok Jual Buah, Ironis Dua Tersangka di Bawah Umur

Baca Juga: Rugikan Negara Rp 53 Miliar, Uang Sitaan Kasus Solar Cell Dikembalikan Rp 4,3 Miliar

Dengan data tersebut, pihaknya pun optimis dalam empat tahun bisa terpenuhi atau bahkan melampaui target. Meski demikian, pihaknya terus berusaha agar kualitas naker lokal bisa lebih berkembang. Seperti dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar calon nakar bisa membuka lapangan kerja sendiri.

“Bahkan kami memberikan modal usaha Rp 10 juta untuk pengembangan wirausaha bagi calon pekerja swasta. Kami bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pendidikan Kebudayaan dan sebagainya, untuk memastikan program ini berjalan,” pungkasnya. (rk)

  • Bagikan