RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, dr Bahrani mengatakan, stunting dapat dicegah melalui deteksi sejak dini. Terutama pada siklus atau fase ibu hamil.
“Stunting ini selalu menjadi perhatian kita bersama, makanya deteksi sejak dini pada ibu hamil itu sangat penting,” ucapnya (22/11/2024).
Ya, stunting sendiri merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang dapat menyebabkan tubuh mereka berperawakan pendek. Seorang anak bisa dikatakan terkena stunting, jika tinggi badannya berada di bawah standar pertumbuhan anak seusianya.
“Tidak hanya tampak pendek, stunting juga berisiko mengganggu perkembangan kognitif. Termasuk mengganggu kemampuan belajar anak dan meningkatkan risiko anak mengalami berbagai penyakit kronis ketika dewasa,” ungkapnya.
Stunting pada anak dapat disebabkan oleh beragam factor. Mulai dari faktor genetik, kurangnya asupan nutrisi saat di dalam kandungan dan setelah lahir, infeksi berulang hingga tingkat pengetahuan orang tua, yang rendah mengenai tumbuh kembang normal anak.
Bahrani juga menjelaskan mengatasi stunting pada masa kehamilan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya kebutuhan nutrisi pada ibu hamil harus dipenuhi.
“Ini merupakan salah satu hal yang penting dilakukan, guna mencegah stunting pada anak. Agar proses tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal. Mereka (ibu hamil) perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di 1000 hari pertama kehidupan, yakni sejak masih menjadi janin hingga usia dua tahun,” jelasnya.
Selain pada ibu hamil, stunting dapat dicegah pada masa puber seorang perempuan. Terutama bagi para calon ibu, melalui program tablet tambah darah yang menyasar ke sekolah.
“Sebelum jadi ibu, kita juga ada program di sekolah. Namanya tablet tambah darah yang bertujuan mencegah anemia. Karena 1 dari 4 anak terutama perempuan pasti haid, untuk itu kita mempersiapkan kesehatan reproduksi mereka,” terangnya.
Dengan deteksi sejak dini, kesehatan bagi para calon ibu dan ibu hamil dapat terjaga dengan baik.
“Sehingga stunting pada anak tidak terjadi dan menciptakan generasi penerus yang cerdas dan sehat,” tutupnya. (adv/yp)