RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Alumni peserta pelatihan kepemimpinan Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (KDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Kutai Timur (Kutim), diminta sanggup mengimplementasikan proyek perubahan (proper) ke dalam tugas pokok di pekerjaan masing-masing.
Hal itu disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Ya, alumni peserta diharapkan tidak hanya memenuhi syarat administrasi kelulusan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (diklatpim). Melainkan proper jangan hanya jadi tulisan lalu disimpan.
“Terpenting mengaplikasikan pada setiap pekerjaan. Bukan hanya memenuhi syarat administrasi kelulusan dalam diklatpim. Harus ada keberlanjutannya,” katanya Ardiansyah di gedung diklat Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim, Kamis (24/11/2022).
Dia pun meminta BKPP, mengatur dengan baik pelaksanaan diklatpim kepada para aparatur sipil negara (ASN). Sehingga output yang dihasilkan lebih berkualitas. Mengingat, seluruh pelaksanaan diklatpim di bawah koordinasi BKPP,
“Tidak ada lagi diklatpim di OPD (organisasi perangkat daerah) masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, jajaran BKPP juga diminta mengelola pelaksanaan diklatpim secara keseluruhan. Sehingga bukan hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas lulusan.
“Terutama terkait dengan biaya diklatpim, dihitung sebaik mungkin agar pelaksanaannya lebih maksimal,” tuturnya.
Kendati demikian, dia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Puslatbang KDOD LAN Samarinda. Sebab, selama ini telah memfasilitasi para peserta diklatpim yang berasal dari Kutim dengan baik.
“Saya harap kerja sama ini bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda Muhammad Aswad mengatakan, setiap tahun timnya terus melakukan evaluasi dan monitoring kepada para alumni.
“Tujuannya untuk melihat perubahan sikap dan perilaku. Baik sebelum mengikuti diklatpim maupun sesudahnya,” paparnya.
Sedangkan pengembangan SDM, merupakan proses jangka panjang dan butuh waktu. Tanggung jawab tersebut bukan hanya milik pihaknya saja, tetapi seluruh lembaga diklat kepemimpinan.
“Setiap proses perubahan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi. Setiap tahun LAN sudah melaksanakannya. Tujuannya agar ada dampak yang signifikan,” tutupnya. (adv/rk)