RUANGKALTIM.COM, KUTIM – 20 UMKM Binaan Astra dari wilayah Sangatta dan Bengalon yang bergerak di sektor Home Industry, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, baru-baru ini mengikuti pelatihan kewirausahaan bertajuk Basic Mentality dan Entrepreneurship.
Pelatihan ini digelar PT Pamapersada Nusantara Site KPC Coal Mining Project, bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) PAMA Banua Etam, pada 11-12 Februari 2025, di Gedung Serba Guna (GSG) Desa Sepaso.
Kegiatan tersebut digelar bukan tanpa alasan. Ya, PAMA ingin memperkuat mentalitas dan keterampilan wirausaha. Sehingga menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk menggali potensi diri dan bisnis mereka.
Perwakilan CSR PT Pamapersada Nusantara Site KPC Coal Mining Project, Ishak Pardede menegaskan, peran UMKM sangat penting sebagai pilar ekonomi lokal.
“Kami ingin membantu menciptakan kemandirian ekonomi di wilayah operasional PAMA. Khususnya di Sangatta dan Bengalon. UMKM sering menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan pengetahuan dan manajemen, serta kesulitan dalam mengakses pasar. Kami berharap pelatihan ini bisa membuka wawasan dan memberikan solusi nyata bagi mereka,” jelasnya.
Sebagai instruktur, Agung Sungkowo dari YDBA menjelaskan, salah satu hambatan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM, yakni kesulitan dalam mengambil keputusan bisnis dan kurangnya pemahaman tentang keunggulan usaha mereka.
“Pelaku usaha sering terkejut dengan dinamika pasar. Mereka sering bingung dan kesulitan untuk menentukan arah bisnis. Tentu dapat menghambat potensi yang dimiliki,” ungkap Agung.

Maka itu pelatihan ini digelar. Untuk memberikan materi komprehensif yang meliputi wawasan kewirausahaan, strategi fokus pada pelanggan. Termasuk penerapan siklus PDCA (Plan, Do, Act, Check), serta pentingnya kolaborasi dan fokus pada keunggulan.
Selain materi teori, peserta juga diajak berpartisipasi dalam sesi diskusi dan permainan interaktif yang mendorong kerja sama tim dan meningkatkan semangat kewirausahaan mereka.
Para peserta, yang terdiri dari pelaku usaha lokal juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar satu sama lainnya.
Salah satu peserta, Nany Wulansari, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya jadi lebih paham apa yang harus saya persiapkan untuk mengembangkan usaha budidaya cabai saya. Saya juga senang bisa bertemu dengan banyak pelaku usaha lainnya, yang juga bersemangat untuk terus berkembang,” ujar Nany dengan penuh antusias.
Koordinator LPB PAMA Banua Etam Hendra, yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan optimisme terhadap potensi UMKM di wilayah ini.
“Kami melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan dari setiap UMKM. Dengan pendampingan yang tepat, saya yakin mereka bisa menjadi model bisnis yang unggul dan kompetitif,” sebutnya.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para pelaku UMKM di Sangatta dan Bengalon, untuk meningkatkan daya saing mereka. Lebih penting lagi, untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dan pendampingan dari PAMA dan YDBA, diharapkan pelaku UMKM dapat mengatasi tantangan yang ada dan berkembang menjadi pengusaha yang sukses di masa depan. (rk)