RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Menyambangi Desa Margo Mulyo dan Rantau Makmur, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Berbagai usulan masyarakat telah diserap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Joni, saat gelaran reses Bulan April lalu.
Saat di Margo Mulyo, Kebanyakan usulan masyarakat agar dibangunkan akses jalan menuju kebun sawit. Hal itu wajar, mengingat kebanyakan penduduk desa tersebut memang petani mandiri perkebunan kelapa sawit. Sedangkan usulan tersebut untuk meningkatkan perekonomian dan memudahkan mengangkut hasil panen.
“Kalau tidak ada jalannya, petani tidak akan menggarap hasil kebunnya,” kata Joni, Senin (8/5/2023).
Hal itu dilakukan para petani lantaran mereka kesulitan mengangkut hasil panennya. Terutama bagi warga yang memiliki lahan perkebunan yang letaknya jauh dari jalan utama.
“Sehingga hasil kebun di bagian dalam kerap dibiarkan begitu saja. Akhirnya membusuk,” terangnya.
Politikus PPP itu mencontohkan, jika bagian depan kebun milik petani 200 meter dari jalan, maka yang akan digarap hanya 100 meternya saja. Sedangkan sisanya tidak digarap karena aksesnya sulit.
“Memang itu program prioritas pihak desa dan sudah diusulkan juga. Ada juga usulan semenisasi jalan lingkungan, drainase dan tempat ibadah,” paparnya.
Kalau jalan sudah kan sudah banyak pengerasan, maka tinggal dilakukan semenisasi.
“Berbeda dengan drainase, yang kebanyakan memang belum dibangun,” ungkapnya.
Adapun di Desa Rantau Makmur, kebanyakan petani padi sawah. Karena potensinya cukup lumayan, sedangkan hamparan lahan persawahan yang ada cukup luas. Bahkan mencapai ratusan hektare yang dikelola beberapa kelompok tani.
“Makanya banyak yang mengusulkan hand tractor dan jalan pembelah sawah. Termasuk tangki semprot dan pupuk,” ungkapnya.
Dengan banyaknya usulan masyarakat, dia mengaku hanya dapat merealisasikan secara bertahap. Salah satu yang menjadi prioritas adalah tangki semprot dan pupuk.
“Pertimbangan merealisasikan, karena hasil panennya sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa itu. Bahkan bisa juga memenuhi kebutuhan masyarakat di luas desa,” sebutnya.
Apalagi lahan persawahan di Rantau Makmur juga menjadi percontohan bagi kawasan lainnya di kabupaten ini.
“Satu hamparan lahan persawahannya memang sangat luas,” pungkasnya. (adv/rk)