RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Pelabuhan Kudungga Sangatta di Kenyamukan, Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), memang ditarget beroperasi secepatnya. Bahkan tidak sedikit anggaran dialokasikan. Baik dari APBN, APBD hingga pihak swasta, dipastikan akan dimaksimalkan untuk menuntaskan pembangunannya.
Pemkab Kutim juga telah menekan kerja sama untuk pengembangan pelabuhan tersebut. Bahkan PT Pelindo yang dianggap berpengalaman dalam pengelolaan pelabuhan, telah menekan MoU. Menanggapi ini, anggota DPRD Kutim Abdi Firdaus meminta agar pelabuhan tersebut dikelola pihak lokal saja.
“Kan bisa memberikan manfaat besar pada daerah. Tentu menjadi pundi-pundi PAD (pendapatan asli daerah),” kata politikus Demokrat itu.
Apalagi jika ada pengusaha lokal yang sanggup dalam pembiayaan, maka PT Pelindo tidak mesti menjadi pilihan. Apalagi untuk memaksimalkan sumber PAD setelah pelabuhan beroperasi.
“Kan berdampak besar pada perekonomian daerah. Masyarakat yang akan merasakan keberadaan pelabuhan,” tuturnya.
Sedangkan, kata dia, pelabuhan itu juga sudah ditetapkan sebagai salah satu tol laut oleh Presiden RI Joko Widodo. Apalagi dia meyakini, bahwa pengusaha lokal dapat maksimal mengelola dengan pengawasan secara ketat.
“Karena memang belum ada pengalaman. Kalaupun ada, tapi masih skala kecil. Ini kan kategori pelabuhan skala besar,” tutupnya.
Perlu diketahui, terdapat Rp 170 miliar yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Pelabuhan Kudungga. Terdiri dari CSR PT KPC Rp 30 miliar untuk membangun jembatan sisi darat dan causeway. Sedangkan APBD Kutim Rp 70 miliar dan APBN Rp 70 miliar. Pekerjaan pun ditarget rampung Oktober tahun depan. (adv/rk)