RUANGKALTIM.COM – Upaya meningkatkan pelayanan air bersih memang menjadi keharusan bagi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) atau PDAM Tirta Tuah Benua (TTB) Kutai Timur (Kutim). Baik di kawasan perkotaan dan pedesaan, layanan terus ditingkatkan.
Terhitung sejak 2021 hingga 2022, cakupan pelayanan terus merangkak naik. Bahkan persentase cakupan pelayanan teknis perkotaan 2021 mencapai 83,36 persen dan pedesaan 46, 74 persen. Sedangkan pada 2022, layanan teknis perkotaan mencapai 91,88 persen dan pedesaan meningkat menjadi 55,99 persen.
Kini PDAM TTB Kutim berencana melebarkan sayap, dengan akan mengembangkan rencana bisnis produksi air minum dalam kemasan (AMDK). Hal itu pun mendapat dukungan dari Pemkab Kutim, selaku pemilik perumda tersebut.
“Ide dan pembahasan rencana bisnis sudah tercetus sejak tahun lalu. Agar PDAM bisa menindaklanjuti satu peluang rencana bisnis. Salah satunya air minum dalam kemasan yang bisa langsung bisa dikonsumsi,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Menurutnya, investasinya AMDK sangat lunak, bahkan tidak membutuhkan modal yang besar. Dia pun optimis PDAM bisa merealisasikan rencana bisnis tersebut dalam satu atau dua tahun ke depan. Dia juga meminta agar direksi PDAM segera melakukan rapat rencana bisnis sebagai tindak lanjut.
“Air baku kita cukup untuk memberikan daya dukung. Ada mata air di Sekerat hingga embung,” bebernya.
Sementara itu, Dirut PDAM TTB Kutim Suparjan mengatakan, sesuai arahan bupati berkaitan dengan rencana pembangunan unit usaha bisnis AMDK, pada intinya pihaknya siap melaksanakan program atau rencana bisnis tersebut.
“Karena kami sudah berinisiatif menjalankan bisnis setahun yang lalu,” ungkapnya.
Bahkan dari tahapan yang sudah direncanakan, dipastikannya akan ada percepatan. Ya, dari hasil rapat rencana bisnis dilanjutkan ke perubahan hingga pelaksanaan.
“InsyaAllah dua tahun sudah terwujud. Air baku dan kesiapan teknis juga sudah mendukung,” tutupnya. (adv/rk)