RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan sehari-hari maupun masa depan. Baik itu mengenai ilmu agama maupun pengetahuan umum. Hal tersebut menjadi salah satu hak setiap umat manusia di muka bumi.
Pesan tersebut disampaikan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman pada Sosialisasi Layanan Cara Pelayanan Jemput Bola Warga Belajar Pendidikan Non Formal (Cap Jempol) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnashr, Jalan Graha Expo, Sangatta Utara, Selasa lalu (9/8/2022).
“Semua ilmu penting, maka dari itu sinergi antara pendidikan agama dan pendidikan umum sangat penting,” sebutnya.
Mengenai pendidikan di ponpes yang belum menggunakan kurikulum dari Kementerian Agama (Kemenag), pemerintah berkewajiban memfasilitasi dengan cara memberikan program pendidikan non formal kepada masyarakat. Terutama kepada warga yang belum memperoleh fasilitas pendidikan ilmu pengetahuan umum.
“Pemkab akan terus memfasilitasi ponpes serta Rumah Tahfidz yang memang terdapat anak usia sekolah. Terutama yang tidak mampu mendapatkan ijazah formal dari sistem pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Ahcmad Junaidi mengatakan, sosialisasi Cap Jempol bertujuan agar masyarakat mengenal secara luas program dan lembaga pendidikan non formal.
“Sebagai upaya mendukung program wajib belajar 12 tahun, yang dicanangkan Pemkab Kutim,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada warga yang belum memiliki ijazah, agar dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian keluarga. Terutama dalam mencari pekerjaan.
“Sasaran jangka pendek yang ingin dicapai dari program Cap Jempol adalah kelompok belajar. Salah satunya di pondok pesantren maupun rumah Tahfidz Al Quran yang tidak memberikan pelajaran ilmu pengetahuan umum kepada anak didiknya. Baik di kecamatan Sangatta Utara maupun Sangatta Selatan,” tuturnya.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan 325 ijazah kesetaraan paket A, B dan C, lulusan 2021/2022. Ijazah itu diberikan kepada warga belajar dari Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Semoga menjadi motivasi sehingga niat mengikuti pendidikan non formal lebih baik lagi,” tutupnya.
Perlu diketahui, kegiatan itu dihadiri Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, perwakilan Kemendikbud-Ristek Kaltim Wiwik Sutiawati, Plt Kadisdik Kutim Irma Yuwinda dan Ketua STAIS dan STIPER. (rk)