RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora), menggelar Seminar Transformasi Mahasiswa sebagai Agent of Change di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, belum lama ini.
Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang diskusi bersama mahasiswa, dalam mendorong pemuda sebagai agen perubahan yang aktif dalam membangun daerah.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim, Basuki Isnawan menekankan pentingnya peran pemuda dalam membangun dan memberikan hal-hal positif kepada daerah.
“Pemuda ini adalah pilar-pilar yang akan memajukan bangsa kita. Oleh karena itu, peran mereka (mahasiswa) sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Kemudian, Basuki mengungkapkan rencananya untuk mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pemuda.
“Saya sedang mempersiapkan adanya Musrenbang pemuda. Kita tahu ada musrenbang kabupaten, maka saya juga ingin mendengar apa yang diinginkan anak-anak muda,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, dari hasil musrenbang pemuda akan diintegrasikan ke dalam musrenbang daerah tingkat kabupaten.
“Tentu dari hasil itu, kita akan membawa ke dalam musrenbang kabupaten. Jadi, apa yang diinginkan anak-anak muda bisa kita sampaikan kepada pemerintah,” jelas Basuki.
Dengan adanya rencana musrenbang pemuda, menjadi ruang terbuka bagi generasi muda di Kutai Timur. Agar dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembangunan.
“Bagaimanapun saya bagian dari pemerintah. Makanya jangan takut atau ragu dalam menyampaikan ide dan gagasan. Karena bagaimanapun juga kita lahir dari rahim yang sama,” katanya penuh semangat.
Selain itu, Basuki juga merencanakan program-program yang inovatif. Sehingga ke depan dapat menciptakan generasi muda yang mandiri, kuat dan mampu berdaya saing dalam menghadapi tantangan zaman.
“Saya punya cita-cita anak-anak muda di Kutim bisa mandiri. Makanya kita akan membuat kegiatan. Bagaimana pemuda peduli terhadap lingkungan, menghadirkan petani dan peternak millenial. Karena potensi daerah kita luar biasa,” pungkasnya.
Dengan adanya rencana musrenbang pemuda, menjadi ruang terbuka bagi generasi muda di Kutim. Untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembangunan. Kemudian dengan langkah ini, pemerintah daerah menunjukkan komitmennya.
Kegiatan seminar ini diikuti berbagai organisasi mahasiswa di Kutai Timur serta menghadirkan dua narasumber yang inspiratif, yakni Randi Muhammad Gumilang, seorang akademisi dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idri (UINSI) Samarinda dan Agung Ardaus, seorang aktivis filsafat. (adv/yp)