RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Dua organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Timur dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, dikejutkan dengan kedatangan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutim.
Ya, BNK Kutim kembali memberikan kejutan di awal tahun dengan menggelar tes urin di dua OPD tersebut. Bahkan pihaknya bekerja sama dengan Sat Narkoba Polres Kutim dalam pelaksanaan dan tindak lanjut jika ditemukan pegawai yang positif mengkonsumsi narkoba.
Kasat Narkoba Polres Kutim Damianus Jelatu menyebut, program tersebut sebagai langkah awal pencegahan. Sehingga harus didukung semua pihak. Sedangkan Polres Kutim, dipastikannya siap memberikan dampingan.
“Semoga tahun ini tidak ada yang positif. Apalagi kedua OPD ini tidak ada yang dinyatakan positif,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian BNK kutim Sarwono Hidayat menyebut, momen tersebut untuk menekan laju peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah ini. Tak heran jika pihaknya menyasar OPD-OPD.
“Kita ingin agar lingkungan pemerintahan di Kutai Timur bebas dari narkoba,” jelasnya.
Adapun tahun ini, terdapat 10 OPD yang akan menjadi target. Setiap pekannya akan digelar kepada dua OPD. Dia juga memastikan, bahwa kegiatan itu rutin digelar setiap tahunnya.
“Yang mengikuti tes 93 pegawai atau 80 persen. Karena ada yang cuti dan izin. Sedangkan dishub targetnya 90 pegawai. Tapi yang mengikuti tes urin hanya 58. Banyak pegawai Dishub yang bertugas di pos-pos kecamatan, UPT Pelabuhan dan aktivitas lainnya di luar kantor,” sebutnya.
Baca Juga: Dampak Kelangkaan BBM Bersubsidi, Ratusan Sopir Gelar Aksi Damai
Adapun bagi yang tidak hadir, dipastikannya akan mengikuti gelombang tes kedua. Bahkan pihaknya yang akan kembali atau bisa langsung menyambangi BNK.
“Nanti yang belum mengikuti tes urin, akan melaksanakan tes bersamaan dengan pegawai OPD lainnya yang belum,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPMdes Kutim Yuriansyah menegaskan, apabila terdapat pegawainya terbukti positif mengkonsumsi narkoba. Dipastikannya akan langsung ditindaklanjuti.
“Kami ingin betul-betul bersih dari narkoba,” tegasnya.
Kendati demikian, dia bersyukur lantaran 90 persen kehadiran pegawainya yang mengikuti tes urin dinyatakan negatif. Sedangkan pegawai yang berhalangan hadir, bukan sengaja mangkir. Melainkan dikarenakan cuti, purna tugas dan ada pula yang sakit.
“Namun kami mendukung, kalau ada penjadwalan ulang tes urin bagi pegawai yang tidak hadir,” tutupnya. (rk)