RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Berbagai usulan masyarakat saat pelaksanaan reses telah ditampung Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim Asmawardi. Salah satu yang menjadi perhatiannya, yakni harapan masyarakat pesisir Muara Bengalon.
“Karena dengan dengan laut, keluh kesah para nelayan tentu alat tangkap ikan,” ujarnya, Senin (7/11/2022).
Sebab jika membeli sendiri sangat tidak memungkinkan. Mengingat, keuangan para nelayan sangat terbatas. Sehingga, sebagai anggota dewan yang menyerap aspirasi, sudah menjadi kewajiban baginya untuk memenuhi keinginan tersebut.
“Mereka (para nelayan) minta dibelikan mesin, kapal dan jaring. Semua alat yang bisa digunakan untuk menangkap ikan,” ungkapnya.
Ketua Fraksi PAN itu mengaku sudah mengalokasikan anggaran untuk keperluan nelayan tersebut, Rp 1 miliar. Kendati demikian, harus melalui proses lelang.
“Akhirnya tidak bisa langsung dimanfaatkan para nelayan. Yang jelas, baik Muara Bengalon hingga Sekerat, keperluannya alat tangkap ikan. Akhirnya kami ajukan kepada OPD (organisasi perangkat daerah) terkait,” tuturnya.
Kendati demikian, dia bersyukur dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan untuk keperluan masyarakat petani. Tidak ditampiknya, mereka membutuhkan pupuk dan traktor. Seperti keinginan masyarakat Teluk Pandan dan Rantau Pulung, yang kebanyakan para petani.
“Tetapi selalu terpenuhi untuk kebutuhan pupuk. Ada juga dialokasikan untuk tempat ibadah di Teluk Pandan,” bebernya.
Adapun traktor, menjadi kebutuhan petani untuk menggarap sawah. Hanya, dia tidak bisa mengalokasikan anggaran lantaran terbatas regulasi pemerintah pusat.
“Padahal anggaran Rp 200 juta sudah bisa dapat beberapa unit. Sekarang tidak bisa memberikan alokasi itu. Termasuk bak sampah hingga motor sampah. Kan pengalokasian anggaran untuk 2023 sudah tutup. Sedangkan banyak warga yang datang baru mengusulkan,” pungkasnya. (adv/rk)