RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Alokasi dana bagi hasil (DBH) sektor perkebunan kelapa sawit, membuat peningkatan signifikan. Ya, dana transfer pemerintah pusat untuk APBD Perubahan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pun meningkat hingga Rp 4,4 triliun.
Padahal Pemkab Kutim memproyeksikan APBD Perubahan tahun ini hanya Rp 2,9 triliun. Sedangkan tahun depan, APBD Kutim diproyeksi tumbuh Rp 5 triliun.
Sehingga, dengan dukungan anggaran yang besar tersebut. Anggota DPRD Kutim Novel Tyty Paembonan meminta, agar pemkab tidak melupakan sektor lain yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Selain infrastruktur dasar, perlu juga memerhatikan sarana penunjang di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kudungga,” katanya.
Pasalnya, RSUD berpeluang untuk menjadi salah satu kebanggaan daerah, selain meningkatkan pendapatan bagi daerah. Adapun sarana penunjang yang tersebut, yakni berupa pengadaan peralatan kesehatan yang saat belum dimiliki rumah sakit tersebut.
“Seperti alat cuci darah dan ruang baru bedah sentral. Sekarang kan banyak kegiatan di sana,” katanya.
Hal itu disampaikannya berdasarkan masukan dari beberapa rekannya, yang juga berprofesi sebagai dokter. Dengan adanya pelayanan tersebut, tentu akan memberikan memudahkan bagi masyarakat.
“Terutama dalam memperoleh pelayanan kesehatan secara purna. Apalagi akan menjadi perwujudan dari komitmen pemkab untuk memastikan bahwa program-program pembangunan benar-benar adil dan merata,” ungkapnya.
Politikus Gerindra itu berharap, RSUD Kudungga yang merupakan kebanggaan warga Kutim, mampu memberikan layanan kesehatan secara purna. (adv/rk)