RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Ketua Fraksi NasDem, Kajan lahang menyampaikan pandangan akhir terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Dirinya mengungkapkan, pendapatan daerah yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah, mengalami kenaikan yang cukup signifikan Rp 11,151 triliun.
“Tentu lebih tinggi dari APBD TA 2024 Rp 9,148 triliun,” ungkap Kajan Lahang, Selasa (26/11/2024).
Kemudian pada belanja daerah, Kajan Lahang mengatakan, Rancangan APBD TA 2025 yang terdiri dari rincian belanja operasi, belanja modal, belanja transfer, dan belanja tidak terduga, juga mengalami kenaikan yang lebih tinggi.
“Sebelumnya pada APBD TA 2024 memiliki nilai Rp 9,123 triliun. Sedangkan pada APBD 2025 naik menjadi Rp 11,136 triliun,” tuturnya.
Selain itu, pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD mengalami peningkatan. Untuk penerimaan pembiayaan yang sebelumnya Rp 0, menjadi Rp 1,579 triliun. Lalu, pengeluaran pembiayaan yang sebelumnya diproyeksikan Rp 33 miliar menjadi Rp 46,5 miliar.
“Melihat besaran nominal dalam RAPBD 2025, dan membandingkan dengan APBD 2024. Maka kami menilai RAPBD 2025 dapat diterima untuk kemudian disahkan,” paparnya.
Pihaknya juga berharap, adanya hal-hal positif yang akan terjadi pada tahun 2025 mendatang.
“Semua demi kepentingan masyarakat Kutai Timur. Dengan memastikan setiap program yang dilaksanakan tepat sasaran. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” tutupnya. (adv/yp)