RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang, pasangan bupati dan wakil bupati Kutai Timur (Kutim), patut diberikan apresiasi. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya di kabupaten yang terletak di kawasan Utara Kaltim itu, membeber capaian kinerja dalam setahun pertama menjabat secara terbuka, Rabu lalu (2/3/2020).
Di antaranya sektor pendidikan. Pasangan yang dikenal dengan sebutan AS-KB sejak masa pilkada 2020 itu, memprioritaskan beberapa program. Seperti gratis bantuan seragam dan buku sekolah, beasiswa Kutim Tuntas bagi pelajar dan mahasiswa yang kini tengah digodok regulasinya.
Termasuk peningkatan bantuan operasional sekolah (BOSDA) negeri dan swasta, serta peningkatan insentif guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, juga memprioritaskan bantuan seragam bagi guru negeri dan swasta, perbaikan hingga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan seluruh kecamatan.
Pihaknya juga mendorong pencapaian standar akreditasi A bagi sekolah negeri dan swasta. Seluruh prioritas ini ditargetkan terealisasi seluruhnya dalam waktu satu periode jabatan. Namun, ada beberapa program yang nyatanya sudah tercapai lebih awal. Seperti jumlah guru yang mendapatkan kenaikan insentif. Jumlahnya mencapai 2.353 guru yang merasakan imbas kebijakan itu. Bahkan, 2.136 guru ngaji juga mendapat insentif.
“Pemkab juga telah melaksanakan pembangunan 20 RKB (ruang kelas baru), untuk SD dan SMP. Ada juga penyediaan UKS (unit kesehatan sekolah) di 14 sekolah dan rehabilitasi ruang kelas di 55 sekolah. Kami juga mendistribusikan BOS dan BOSDA ke SD dan SMP negeri serta swasta,” beber Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, kemarin (2/3).
Selain itu, pihaknya mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui Pendidikan. Bahkan, terdapat 18 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sedangkan untuk Pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C, diakomodasi Satuan Pendidikan Non Formal dan Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, yang rutin menyisir kawasan-kawasan yang banyak terdapat masyarakat putus sekolah.
“Keduanya (SNF-SKB) juga sering memberikan pelatihan keterampilan. Sehingga, meskipun belum pernah mengenyam pendidikan sekalipun. Tetap berpeluang memiliki keterampilan yang setidaknya dapat menjadi modal usaha. Bisa diikuti semua usia. Baik usia sekolah, produktif maupun di atasnya,” ungkapnya.
Sementara bidang kesehatan, AS-KB mengusung program prioritaskan gratis BPJS bagi masyarakat tidak mampu. Menambah pembangunan Rumah Sakit Pratama. Termasuk peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas di setiap kecamatan, peningkatan insentif tenaga kesehatan serta gratis biaya persalinan bagi keluarga tidak mampu.
“Dalam setahun, pencapaian progresnya telah mencapai universal healt coverage (UHC) dalam penjaminan kesehatan bagi masyarakat. Khususnya masyarakat tidak mampu,” sebutnya.
Dia menegaskan, kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) di Kutim semakin membaik dengan memberikan kenaikan insentif. Bahkan, terdapat 470 nakes yang mendapatkan kenaikan insentif. Pemkab juga melakukan penambahan sarana puskesmas, puskesmas pembantu (pusban) sebanyak lima gedung. Serta yang terakhir baru beberapa waktu lalu diresmikan adalah pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Yang jelas pembangunan masih on the track. Artinya prioritas pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat secara bertahap akan terus coba direalisasikan. Sesuai dengan visi misi yang telah dicanangkan, yakni Menata Kutim Sejahtera Untuk Semua,” tutupnya. (rk)