RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) merencanakan pembangunan gedung museum 2025 mendatang. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono.
Mulyono mengatakan, pembangunan museum bertujuan sebagai bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai seni, budaya, sejarah, serta keanekaragaman alam di dalamnya.
“Kita ingin semua aspek yang menyangkut sejarah, kebudayaan dan lainnya untuk dapat diperkenalkan ke masyarakat,” katanya saat ditemui (13/11/2024).
Pembangunan museum Kutai Timur sendiri telah sampai pada proses lahan yang tersedia dan persiapan rencana tahapan awal pengembangan.
“Untuk lahannya kita sudah ada di Jalan Soekarno-Hatta (Sangatta Utara). Tepatnya di belakang kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta. Nah, tahun ini kita fokus pada persiapan termasuk master plan, DED, dan pemetaan lahan,” ungkap Mulyono.
Kemudian, dengan telah tersedianya lahan. Dirinya memastikan proses pembangunan akan dimulai tahun depan, yakni 2025 mendatang.
“Saya berharap proses pembangunan bisa langsung dimulai tahun depan,” harapnya.
Keberadaan museum berfungsi sebagai sarana pendidikan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan bangsa. Museum dapat menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat dalam menjaga sejarah, tradisi, dan kebudayaan.
Sementara itu, Disdikbud juga berinisiatif pembuatan katalog buku dokumentasi tempat-tempat serta kegiatan-kegiatan yang bernuansa sejarah.
“Dua buku sudah kita rintis. Seperti dokumentasi Festival Nusantara yang menggabungkan unsur budaya dan ritual adat di Sekerat, Sangkulirang serta Erau Embung panas pelas di Marukangan, Sandaran,” tambah Mulyono.
Kedua buku ini, kata dia diharapkan selesai akhir tahun 2024 dan akan menjadi koleksi pertama Museum Kutai Timur. Dengan adanya rencana pembangunan museum, tentu ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Kutim melalui Disdikbud dalam upaya melestarikan dan sebagai pusat informasi sejarah yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. (adv/yp)