RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi perhatian serius pemerintah saat ini. Apalagi telah memasuki musim kemarau, tentu antisipasi harus lebih ditingkatkan. Bahkan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla telah digelar di Polder Ilham Maulana, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rabu (31/5/2023).
Asisten Pemkesra Sekkab Kutim Poniso Suryo Renggono mengatakan, apel tersebut diharapkan dapat membangun sinergitas hingga komitmen untuk pencegahan karhutla.
“Harus saling bahu-membahu agar Kutai Timur terhindar dari ancaman bencana asap dan berbagai dampak lingkungan lainnya,” katanya membacakan isi sambutan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Sedangkan para relawan, di imbaunya untuk rutin mengingatkan warga. Sehingga ketika membuka lahan pertanian, tidak dengan cara membakar hutan. Menurutnya, sosialisasi menjadi hal yang rutin dilakukan bersamaan dengan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara pencegahannya.
“Tidak ada yang melarang memanfaatkan hutan. Tapi harus terencana dan penuh antisipasi. Kalimantan Timur salah satu provinsi dengan hutan terluas di Indonesia (14,6 juta hektare),” katanya.
Mengingat dengan kondisi hutan Kaltim saat ini, potensi perdagangan karbon di provinsi ini sangat tinggi. Hal itu berkat kelebihan emisi karbon yang dimiliki. Bahkan awal tahun ini, Indonesia telah menerima pembayaran pertama dari World Bank (Bank Dunia) atas pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di Kaltim.
“Kondisi ini menjadi potensi positif bagi pembangunan. Syaratnya memastikan hutan tetap terjaga,” jelasnya.
Hal itu pun menjadi dasar agar pengawasan terhadap aktivitas masyarakat dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar hingga terjadinya karhutla, menjadi sangat penting. Termasuk menanamkan kewaspadaan dan pelestarian lingkungan.
“Sehingga keamanan wilayah, ketertiban dan perekonomian tidak terganggu. Mari ciptakan desa tangguh, mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketahanan masyarakat,” ajaknya.
Sedangkan untuk TNI, Polri, Damkar, BPBD, Manggala Agni, UPTD Kehutanan, Masyarakat Peduli Api, Kelompok Tani Peduli Api, Tim Perusahaan dan relawan, agar tetap siaga dan memastikan personel dan peralatan siap siaga.
Untuk diketahui, akhir apel tersebut juga dilakukan peninjauan peralatan karhutla dan ditutup dengan simulasi karhutla dan banjir. Adapun kegiatan itu dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sumarjana, Kepala Kemenag Kutim Mulyadi Mugeni, Kepala Pelaksana BPBD Kutim Idris Syam, Camat Sangatta Selatan Abbas, perwakilan FKPD hingga peserta apel dari TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Rapi, Senkom, PDAM, Tim SAR dan Tagana. (adv/rk)