RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah menggarap pengelolaan data pokok Pendidikan (dapodik) versi tahun 2023. Dapodik itu akan diterapkan pada tahun ajaran 2022-2023 mendatang.
Dapodik merupakan sumber data utama pendidikan. Di dalamnya tercermin kondisi sekolah. Baik status peserta didik dan jumlahnya, potret setiap sekolah, data jumlah ruang belajar (rumbel) yang memenuhi standar dan sebaliknya. Termasuk bagaimana data sarana dan prasarananya (sarpras).
Bahkan untuk memaksimalkan hal itu, Disdik juga menghadirkan 145 operator dapodik dari seluruh sekolah di 18 kecamatan, 12 November lalu. Pihaknya juga telah memberikan bimbingan teknis (bimtek) terkait pengelolaan dapodik versi 2023 tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Kutim Irma Yuwinda mengatakan, bahwa aplikasi yang digunakan selalu memiliki perubahan. Hal itu disebabkan terjadi peningkatan kualitas dan perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan.
“Termasukl mengidealkan fungsi sistem tersebut. Semoga para operator dapodik dapat memaksimalkan tugasnya,” katanya.
Apalagi, kata dia, tugas setiap operator tersebut sangat penting sebagai salah satu dukungan. Sehingga patut diberikan reward sebagai bentuk apresiasi. Mengingat, operator adalah ujung tombak di bidang Pendidikan.
“Data yang diinput menjadi pijakan Dinas Pendidikan untuk mengambil kebijakan,” terangnya.
Pihaknya pun berharap, agar seluruh operator dari setiap sekolah dapat menginput berbagai data yang diperlukan dengan jujur. Sebab akan dijadikan sebagai acuan dasar saat menetapkan kebijakan.
“Terutama dalam menampilkan sumber pembiayaan APBN. Seperti dana alokasi khusus (DAK) fisik. Kan dapodik yang menjadi sumbernya,” paparnya.
Perlu diketahui, kegiatan yang digelar satu hari itu diikuti 145 peserta dari sekolah negeri hingga swasta semua jenjang Pendidikan di 18 kecamatan. Tingkatan SD terdapat 103 peserta dan SMP 42 peserta. (adv/rk)