RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Perencanaan yang matang dalam mengendalikan inflasi di 2023 mendatang, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman sudah menyiapkan berbagai program. Salah satunya dengan meminta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) membuat terobosan terhadap program yang dapat menyentuh langsung kepada masyarakat.
“Misalnya karena inflasi di komoditi cabai tinggi. Maka harus mengajak masyarakat untuk menanam cabai dan sayur. Karena barang itu sangat murah, harganya pun cuman puluhan ribu. Itu harus disebarkan kepada masyarakat dan masyarakat di edukasi untuk melakukan hal tersebut,” kata Ardiansyah.
Dijelaskan Ardiansyah, saat ini persoalan tersebut masih menitikberatkan kepada DKP karena merupakan sumbernya. Maka dari itu, harus dibantu oleh Distanak agar dapat mengintervensi program-program yang diharapkan.
Kendati demikian, ia mengakui instruksi itu seharusnya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Akan tetapi baru diarahkan awal Oktober. Jadi kemungkinan besar program ini bakal terlihat pada awal Januari 2023.
“Semoga bisa berjalan dengan baik,” tegasnya saat diwawancarai awak media, usai rapat vidcon koordinasi nasional pengendalian inflasi di daerah di Ruang Meeting Kantor Diskominfo-Persik Kutim, Senin (28/11/2022) pagi.
Perlu diketahui, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Kutim untuk menekan inflasi. Apalagi daerah sudah diinstruksikan pemerintah pusat untuk mengalokasikan 2 persen anggaran dana bagi hasil (DBH). Dengan anggaran tersebut, diharapkan dapat menekan inflasi di daerah ini akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu program yang sudah dilaksanakan, yakni operasi pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim untuk 18 kecamatan. (adv/rk)