RUANGKALTIM.COM, PENDIDIKAN – Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan hingga usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan bagi pembentukan karakter dan kepribadian anak serta kemampuan intelektualnya. Anak usia dini harus diberikan stimulus yang baik. Disamping itu, anak juga diberi kesempatan untuk bermain. Sebab, dunia anak adalah dunia bermain.
Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan serta dapat menjadi sarana belajar bagi anak, sekaligus menjadi suatu proses yang terjadi secara terus menerus dalam kehidupan dan mempunyai manfaat untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhan pada anak.
Manfaat bermain pada anak usia dini memberikan delapan dampak terhadap si anak:
- Belajar memecahkan masalah.
Saat bermain, ada kalanya anak menghadapi kesulitan. di saat itulah anak terlatih untuk memecahkan masalah dan mencari solusi untuk situasi yang dihadapi bahkan anak bisa terlatih untuk berdiskusi hingga berdebat dengan temannya terkait solusi sebuah masalah.
- Mengembangkan rentang konsentrasi.
Ketika bermain anak tidak hanya bersenang-senang saja, ia juga tengah belajar sesuatu dari permainan itu seperti mengembangkan kemampuan sensor motorik, logika berfikir, konsentrasi, maupun ketekunannya.
- Membangun kecerdasan sosial emosional.
Bermain juga membantu anak berinteraksi dengan baik bersama teman-temannya. Tak hanya itu mereka juga mengasah kemampuan sosial dan emosional ketika menghadapi teman baru atau situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
- Belajar terampil dalam berbahasa dan berkomunikasi
Lewat bermain anak-anak belajar untuk menguasai bahasa dan berbicara. Tahapan ini adalah awal untuk belajar lebih banyak lagi hal lainnya. lewat bermain anak-anak mengenal kosakata baru dan belajar bagaimana berkomunikasi dengan temannya.
- Belajar berorganisasi.
Permainan seringkali menghendaki adanya peran yang berbeda, oleh karena itu dalam permainan anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan penentuan siapa yang akan menjadi apa. Dengan permainan anak-anak dapt belajar bagaimana membuat peran yang harmonis dan melakukan kompromi.
- Meningkatkan potensi rasa percaya diri.
Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi. Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil. Perasaan mampu ini dapat pula mengembangkan percaya diri anak-anak. selain itu anak-anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan temannya sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar atau (mengembangkan konsep diri yang realistis).
- Bermain mendorong kreativitas dan mendukung anak untuk berkhayal dan berimajinasi.
8.Bermain memungkinkan anak “mencoba” dan mempraktikkan kecakapan baru atau kecakapan yang dibutuhkan agar bisa memenuhi di sekitarnya.
Penulis : Meika Lidia Sari Fatmawati, S.Pd
Instansi : TK Smart Kids Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/