RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sebagai upaya mengisi kekosongan jabatan setingkat eselon II di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) pun menggelar pelantikan kepada delapan jabatan pimpinan tinggi pratama (JPT). Ya, semuanya ditetapkan berdasarkan seleksi terbuka yang digelar awal tahun ini.
Pengisian kosongnya jabatan kepala OPD itu merupakan upaya memaksimalkan kinerja di instansi teknis tersebut. Sehingga dapat melakukan kinerja maksimal, terutama dalam memastikan pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Hal itu disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman.
“Ini langkah positif agar bisa bekerja menuntaskan dan mengejar ketertinggalan program-program yang sudah lama dinantikan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, pengisian kekosongan jabatan menjadi suatu keharusan. Terutama untuk memastikan keberlangsungan pembangunan. Mengingat sinergi antar OPD sangat dibutuhkan agar setiap program yang ada terlaksana sesuai dengan harapan.
“Keberhasilan pembangunan tidak hanya tergantung oleh satu bidang. Harus ada kerja sama seluruh komponen. Termasuk antar kepala OPD yang juga didukung seluruh jajarannya,” sebutnya.
Meski begitu, dia meminta pada setiap kepala OPD untuk merangkul semua bidang di bawahnya. Sehingga setiap bidang dapat memaksimalkan kinerjanya, yang berujung pada kepentingan masyarakat.
“Jangan pilih kasih. Apalagi hanya mengandalkan bidang yang berdasarkan kedekatan dengan pejabatnya saja. Kepala OPD akan memengaruhi setiap hasil dari program yang dijalankan,” ucapnya.
Untuk diketahui, pelantikan tersebut terlaksana berdasarkan restu dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mengingat menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) seharusnya tidak diperkenankan melakukan pelantikan atau mutasi jabatan. Namun kali ini, merupakan upaya Pemkab Kutim mengisi kekosongan jabatan kepala OPD berdasarkan hasil seleksi yang telah lama dilakukan. Bahkan telah mendapat persetujuan dari Kemendagri. (adv/rk)