RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kebutuhan akan sarana dan prasarana (sarpras) kesehatan di Kutai Timur (Kutim) masih menjadi perhatian. Ya, fasilitas kesehatan (faskes) memang harus dapat dimaksimalkan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terutama bagi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 18 kecamatan di kabupaten ini.
Anggota Komisi D DPRD Kutim Yuli Sa’pang menilai, sarpras yang ada di setiap puskesmas masih minim. Sehingga perlu ditingkatkan agar dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Seperti mobil ambulance. Padahal kalau dialokasikan penggandaan 18 ambulance untuk setiap kecamatan, tentu akan sangat bermanfaat,” katanya.
Apalagi, kata dia, alokasi anggaran kesehatan mencapai Rp 200 miliar. Sedangkan pelayanan kesehatan masih belum maksimal. Terutama di puskesmas yang ada di kawasan pedalaman.
“Harusnya puskesmas ini dimaksimalkan. Jangan sampai hanya karena fasilitas kurang memadai, warga yang jauh di pedalaman harus dirujuk ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah). Sedangkan estimasi perjalanannya memakan waktu lama,” ucapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta, agar dana corporate social responsibility (CSR) difokuskan untuk meningkatkan fasilitas puskesmas di 18 kecamatan.
“Silakan melakukan pengadaan untuk fasilitas kesehatan. Akan sangat membantu jika direalisasikan melalui CSR,” jelasnya.
Sebab, pemanfaatan dana CSR dianggap dapat memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan. Seperti di Kecamatan bengalon, yang digunakan untuk peningkatan kualitas jalan.
“Itu sangat membantu sekali. Apalagi kalau dimanfaatkan untuk peningkatan fasilitas kesehatan. Bagaimanapun dana CSR harus dimaksimalkan. Agar hasilnya bisa maksimal. Sayangnya banyak perusahaan yang pelit dan bandel,” pungkasnya. (adv/rk)