RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sebagai salah satu upaya memberikan pendidikan lingkungan hidup bagi masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) telah menetapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Ini merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, diwujudkan melalui pemberian penghargaan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan PBLHS, melalui Adiwiyata.
Pemberian penghargaan adiwiyata berdasarkan penilaian calon sekolah adiwiyata yang dilakukan tim penilai pusat, provinsi dan kabupaten kota. Tetap berpedoman pada Permen-LHK 53/2019 tentang Penghargaan Adiwiyata. Sedangkan penghargaan kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada individu maupun kelompok yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH).
“Pemberian penghargaan Kalpataru bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas serta mendorong prakarsa masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu dan kelompok masyarakat dalam melakukan perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Timur (Kutim) Aji Wijaya Effendie, di sela kegiatan penyerahan penghargaan adiwiyata dan kalpataru, di kantor Bupati Kutim, Senin pagi (18/7/2022).
Meski kondisi anggaran kegiatan sangat terbatas, tahun ini pihaknya tetap berusaha maksimal mensukseskan gerakan PBLHS. Baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional dan mandiri, serta kegiatan penghargaan Kalpataru. Sedangkan, kata dia, terdapat lima sekolah yang diberikan penghargaan sebagai sekolah adiwiyata tingkat kabupaten. Adapun sekolah yang menerima penghargaan adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur juga lima sekolah dari Kutim.
“Untuk penerima penghargaan kalpataru tingkat kabupaten ada dua. Sedangkan untuk penghargaan kalpataru ada satu orang,” sebutnya.
Sedangkan pada Desember 2021, SMPN 4 Sangatta Utara ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan adiwiyata nasional. Adapun untuk kegiatan Program Kampung Iklim (Proklim) 2021, Dusun II Kabo Jaya Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, ditetapkan sebagai lokasi program kampung iklim kategori utama. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada pihak perusahaan atas partisipasi dan dukungannya pada program Adiwiyata, Proklim dan penanggulang sampah di Kutim.
“Ada tujuh perusahaan yang telah membantu. Kami sangat terkesan dan memberikan apresiasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris DLH Kutim Andi Palesangi mengatakan senada. Menurutnya, sekolah yang mencapai nilai paling sedikit 70 persen dari nilai capaian tertinggi, ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata kabupaten kota. Adapun sekolah yang mencapai nilai 80 persen telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata kabupaten kota.
“Paling singkat 12 bulan sebelumnya ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata provinsi,” terangnya.
Adapun sekolah yang mencapai nilai 90 persen dari nilai capaian tertinggi, dan telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata provinsi. Paling singkat 12 bulan sebelumnya telah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata nasional. Sedangkan sekolah yang memperoleh nilai 95 persen dari nilai capaian tertinggi, dan telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata nasional. Paling singkat 12 bulan sebelumnya telah berhasil membina paling sedikit dua sekolah, maka ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata mandiri.
“Calon Sekolah Adiwiyata yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata diberikan penghargaan dalam bentuk piagam. Piagam penghargaan diberikan dan ditandatangani bupati atau wali kota untuk Sekolah Adiwiyata kabupaten kota. Gubernur untuk Sekolah Adiwiyata provinsi dan tingkat nasional diberikan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan untuk Sekolah Adiwiyata nasional dan Sekolah Adiwiyata mandiri,” tutupnya. (rk)
GRAFIS:
Lima Sekolah Penerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2022:
- SDN 005 Karangan
- SDN 006 Karangan
- SDN 008 Karangan
- SMPN 1 Kaubun
- SMP Eka Tjipta Muara Wahau
Lima Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022:
- SDN 001 Teluk Pandan
- SDN 015 Bengalon
- SD Dharma Utama Muara Wahau
- SMP Dharma Utama Muara Wahau
- SMAN 2 Sangatta Utara
Perusahaan Pendukung Sekolah Adiwiyata 2022:
- PT Kaltim Prima Coal (KPC), sebagai pendukung kegiatan Adiwiyata dan Proklim,
- PT Pamapersada Nusantara, sebagai pendukung kegiatan Adiwiyata dan Proklim,
- PT Pertamina EP Sangatta Field, sebagai pendukung kegiatan Proklim,
- PT DSN Group, sebagai pendukung kegiatan Adiwiyata di SD dan SMP Dharma Utama Muara Wahau,
- PT Indexim Coalindo (IC), sebagai pendukung kegiatan Adiwiyata di SDN 005, SDN 006, dan SDN 008 Karangan, serta SMPN 1 Kaubun,
- PT Tapian Nadenggan Sinarmas, sebagai pendukung kegiatan Adiwiyata di SMP Eka Tjipta Muara Wahau,
- PT Wira Keluarga Mandiri, sebagai mitra penanggulangan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Batota Sangatta.
Penerima penghargaan Kalpataru Kabupaten Kutai Timur Tahun 2022:
- KSP Royal Victoria, kategori Penyelamat Lingkungan
- Nurul Mutia Karim, kategori Pembina Lingkungan
Penerima penghargaan Kalpataru Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022:
- Andika Yohantoro, kategori Penyelamat Lingkungan
Sumber: DLH KUTIM