RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sebagai kabupaten yang sudah berdiri 24 tahun, yakni sejak 1999 silam. Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berbenah di segala sektor. Salah satunya meningkatkan sarana dan prasarana (sarpras) yang menunjang fasilitas di dunia pendidikan.
Meski banyak hal sudah dipenuhi, namun beberapa sekolah mengeluhkan masih kekurangan ruang kelas baru (RKB). Baik tingkat SMP hingga SMA, kebutuhan RKB pun dianggap mendesak bagi beberapa sekolah. Bahkan masalah tersebut sempat dibahas bersama jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, dalam gelaran rapat dengar pendapat (RDP).
Ketua DPRD Kutim Joni mengatakan, kebutuhan RKB menjadi salah satu yang sangat dibutuhkan sebagian sekolah di kabupaten ini. Sehingga harus direalisasikan agar dapat memaksimalkan proses belajar mengajar di sekolah.
“Kalau ruang kelasnya bagus dan tercukupi, tentu memengaruhi kualitas pendidikan. Makanya harus menjadi skala prioritas pembangunan saat ini,” katanya.
Dia tidak menampik, banyak bangunan sekolah yang jauh dari kata layak. Terutama bagi sekolah-sekolah yang ada di kawasan pedalaman. Kebanyakan bangunannya berbahan dasar kayu. Sedangkan standar kelayakan saat ini berbentuk beton.
“Ini bukti belum meratanya pembangunan di sektor pendidikan. Kalau di perkotaan kan sudah memadai, karena bangunannya memang berbentuk beton. Makanya sekarang harus bisa konsentrasi membangun sekolah yang ada di kecamatan pedalaman,” imbuhnya.
Dia berharap, peningkatan fasilitas pendidikan tersebut dapat direalisasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) Perubahan 2023. Apalagi sudah dialokasikan dalam batang tubuh APBD perubahan.
“Hanya saja, tidak semua pekerjaan sudah dijalankan. Malah ada yang masih proses survei. Ini harus dimaksimalkan, agar proses belajar mengajar memiliki mutu dan kualitas yang lebih baik lagi,” tutupnya. (adv/rk)