RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sobirin Bagus meminta pemerintah memiliki perhitungan untuk memaksimalkan serapan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 yang nilainya mencapai Rp 9,1 triliun.
Salah satunya, yakni dengan memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki. Sehingga setiap program yang diwacanakan bisa benar-benar menuai hasil maksimal.
“Kegiatan itu sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Seharusnya oleh pemerintah daerah tahu dan mengerti kendala yang dihadapi. Sehingga pola kerja sebelumnya dapat diubah lebih baik lagi,” ucapnya.
Dia tak ingin, pekerjaan baru akan dikerjakan setelah mendekati akhir tahun. Seperti yang terjadi tahun lalu, kegiatan mulai dilaksanakan di bulan Agustus. Sehingga bertabrakan dengan pelaksanaan anggaran perubahan.
“Itu yang dikhawatirkan saat ini. Harusnya setiap waktu yang ada dapat dimaksimalkan,” katanya.
Seharusnya, kata dia, realisasi APBD yang besar dapat dimaksimalkan. Sehingga benar-benar menjadi roda penggerak pembangunan. Apalagi slogan pemerataan pembangunan sedang digencarkan Pemkab Kutim. Apalagi dampaknya akan bermanfaat besar bagi masyarakat.
“Terutama perekonomian masyarakat akan menjadi lebih baik. Dampaknya, kesejahteraan semakin berpeluang menghampiri masyarakat,” sebutnya.
Dia tidak menampik, kualitas sumber daya manusia (SDM) kerap menjadi penyebab rendahnya realisasi belanja. Begitu pula dengan pola kerja yang tidak tersusun. Baik dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan.
“Banyak pekerjaan yang bisa dimulai awal tahun. Seperti proyek PL. Karena ada yang namanya lelang dini. Ironisnya sekarang pekerjaan justru belum dimulai hingga pertengahan. Makanya saya mempertanyakan,” pungkasnya. (adv/rk)