RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Event Sail Sangkulirang merupakan kegiatan yang diyakini dapat membuat nama Kutai Timur (Kutim) semakin dikenal hingga mancanegara. Ya, event yang akan digelar pada 2024 itu diharapkan memberikan multiplier effect. Dengan menonjolkan keunikan kuliner Kutim secara luas. Baik lingkup nasional maupun internasional.
Sehingga ketika berbicara tentang Kutim, tidak lagi berkaitan dengan suku, agama, ras dan budaya. Tetapi, lebih kepada kebersamaan masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata yang didukung potensi daerah. Termasuk keberagaman seni dan budaya yang dimiliki.
Bahkan di kabupaten ini, event bertaraf internasional itu menjadi pusat perhatian seluruh pihak. Hal itu pun diakui Ketua Komisi D DPRD Kutim Yan Ipui. Dia menyebut, kerja sama semua lembaga diperlukan untuk memaksimalkan persiapan event tersebut, di sela kegiatan Rembuk Budaya 2022, Rabu (9/11/2022).
“Baik lembaga eksekutif maupun legislatif. Termasuk semua elemen masyarakat Kutai Timur,” jelasnya.
Kemeriahan Sail Sangkulirang diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan budaya. Apalagi Kutim memiliki kebuadayaan yang beranekaragam, sebagai miniaturnya Indonesia. Sebab, menjadi tempat mengadu nasib seluruh suku dari berbagai daerah di negara ini.
“Rembuk Budaya menjadi perantara membangun identitas lokal di tengah keberagaman etnis. Kami sangat mendukung kegiatan yang menunjang potensi pariwisata. Sehingga menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara,” jelasnya.
Apalagi kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga perlu dikembangkan dan dimaksimalkan pelaksanaannya. Dia pun meminta, agar Dinas Kebudayaan Kutim memaksimalkan seluruh potensi.
“Terutama yang pengelolaannya belum maskimal. Kan ada seni dan budaya, baik di seluruh pelosok desa hingga kawasan pesisir,” ucapnya.
Upaya memaksimalkan program tersebut pun sangat terbuka. Apalagi APBD Kutim tahun depan berpeluang meningkat signifikan. Sehingga dapat menunjang pelaksanaannya.
“Menjadi kesempatan memperkenalkan potensi budaya di Kutai Timur,” pungkasnya. (adv/rk)