RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Hepnie Armansyah mengaku sudah sering menekankan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim agar memastikan perencanaan yang dibuat benar-benar matang.
Hal itu bukan tanpa alasan. Ya, politikus PPP itu menilai kunci keberhasilan pembangunan terletak pada pembuatan perencanaan benar-benar efektif. Mengingat terdapat satu kegiatan yang mendapat sorotan tajam jajaran legislatif kabupaten ini. Apalagi telah menjadi salah satu penyumbang sisa lebih perhitungan anggaran (silpa), yakni anggaran perjalanan dinas yang cukup besar.
“Sayang di setiap perangkat daerah anggarannya (perjalanan dinas) tidak terserap maksimal. Bahkan salah satu penyumbang terbesar silpa,” ungkapnya.
Sedangkan hal itu bukan terjadi tahun ini saja. Melainkan, kata dia, sudah terjadi setiap tahun. Dengan demikian, ada yang salah dengan perencanaan yang telah dibuat perangkat daerah.
“Makanya kami meminta kepada Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), memaksimalkan evaluasi menyeluruh terhadap program perjalanan dinas. Ini langkah menghindari masalah yang sama terjadi setiap tahunnya,” tegasnya.
Dia juga meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, agar lebih dulu menyelesaikan draf pelaksanaan anggaran (DPA). Dengan tidak mementingkan kegiatan perjalanan dinas hingga bimbingan teknis (bimtek).
“Minimal setiap pekerjaan yang sudah menjadi kewajiban terselesaikan. Sehingga tidak menghambat proses pembangunan. Setidaknya DPA sudah bisa dijalankan,” sebutnya.
Maka itu, pihaknya meminta agar setiap program yang disusun lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat. Apalagi jika melihat besarnya anggaran perjalanan dinas di setiap OPD.
“Hal seperti ini jangan sampai terulang lagi. Lebih baik meningkatkan anggaran untuk program yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya. (adv/rk)