RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar, antara lain pada tahun 1984, 1987, 1998, serta masa El Nino tahun 2015.
Bahkan periode 1 Januari hingga 22 April tahun 2025, Kementerian Kehutanan telah mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai 3.207 hektare. Sedang terkhusus Provinsi Kalimantan Timur terdapat indikasi karhutla hingga 331, 96 hektare (Sipongi 2025).
Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa iklim di wilayah Indonesia saat ini memasuki kondisi La Nina (kemarau basah). Namun demikian, tetap perlu dilakukan langkah antisipasi kemungkinan terjadi karhutla.
Upaya-upaya pengendalian karhutla akan terus dilakukan melalui upaya pencegahan, pemadaman hingga penanganan pasca bencana. Salah satu yang paling penting, di antaranya adalah pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang titik berat kebakaran hutan dan lahan itu sendiri.
Maka itu, apel siaga merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan sebagai antisipasi kejadian. Dengan mengedepankan pendekatan pencegahan dini dan kolaborasi lintas sektor.

Kali ini, Sinarmas Group Regional Kalimantan Timur bekerja sama dengan GAPKI Cabang Kaltim bersama perusahaan Perkebunan di Kecamatan Kongbeng, Muara Wahau dan Telen (DSN Group, PT Astra Agro Lestari dan PT Nusantara Agro Sawit), serta TNI, PolRI dan Forkopimcam Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng dan Telen, Kabupaten Kutai Timur, menggelar Apel Siaga Karhutla, Selasa (12/8/2025).
Berlangsung di Lapangan Bola Desa Karya Bakti, Muara Wahau, kegiatan itu dihadiri jajaran pimpinan perusahaan Sinarmas Group, DSN Group, PT Astra Agro Lestari dan PT Nusantara Agro Sawit. Sedangkan jajaran kepolisian diikuti Kabag Ops Polre Kutim Kompol Sujarwanto. Termasuk Kasat Sabhara AKP Subeki, Kapolsek Muara Wahau AKP Satria Yudha Wisnu Rahardjo, Kapolsek Kongbeng, Iptu Samuel Tarihorang. Adapun jajaran TNI diikuti Danramil Wahau Lettu Inf Dahnial, serta jajaran Camat Kongbeng Jumran, Camat Telen Petrus Ivung, dan Camat Muara Wahau diwakili Sekcam Melinda, serta Satpol PP dan Kelompok Tani Peduli Api.
Dalam sambutannya mewakili Kapolres Kutim, Kapolsek Muara Wahau Satria Yudha Wisnu Rahardjo, menyampaikan bahwa karhutla merupakan bencana yang menghancurkan ekosistem dan mengancam kehidupan. Asap tebal menyelimuti udara, mengganggu kehidupan.
“Kebakaran ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian alam dan mencegah kebakaran hutan dengan lebih peduli dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Selain Apel Siaga, kegiatan kali ini juga dilengkapi dengan penandatanganan komitmen bersama pencegahan dan penanganan karhutla oleh pihak perusahaan, masyarakat melalui Kelompok Tani Peduli Api, Forkopimcam Muara Wahau, Kongbeng dan Telen, serta Jajaran PolRI dan TNI.
Adapun kegiatan ditutup dengan membangun dasar cinta alam melalui penanaman pohon bersama. Ya, Apel Siaga tahun ini terasa sangat lengkap dan menggebrak satu langkah kecil menuju langkah besar, yakni upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Api bisa membakar hutan dalam sehari, tapi butuh puluhan tahun untuk memulihkannya. Maka, siapa pun yang mencegah api hari ini, berarti dia adalah penyelamat generasi esok. (rk)