RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Tak terasa sudah 1,6 tahun Letkol Laut (P) Shodikin memimpin Pangkalan TNI AL. Kini ia digantikan Letkol Laut (P) Rudi Iskandar sebagai Komandan Lanal Sangatta yang baru. Upacara serah terima jabatan (sertijab) pun digelar.
Kegiatan yang berlangsung di Mako Lanal Sangatta itu, juga dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rabu (25/10/2023). Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan ucapan selamat kepada Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Rudi Iskandar yang baru bertugas di Kutim dan untuk Danlanal Letkol Laut (P) Shodikin diharapkannya terus berkarya di tempat baru.
Dia menilai, ini momen kebanggaan. Sehingga jalinan komunikasi dan silaturahmi antara Pemkab Kutim dan Mako Lanal tidak pernah putus. Termasuk kerja sama diharapkannya terus terjaga.
“Kami dari pemerintah sangat mengapresiasi kerja keras Lanal Sangatta dalam menjaga perairan Kutim, yang hingga kini masih aman tanpa ada gangguan,” jelasnya.
Sementara itu, Danlantamal XIII Laksamana Pertama TNI Deni Herman, yang juga berada di kabupaten ini mengatakan, pada hakikatnya pergantian jabatan merupakan bagian dari dinamika organisasi dan kaderisasi. Sebagai langkah memberikan kesempatan kepada pejabat baru yang ditunjuk.
“Untuk dapat mengimplementasikan ide-ide positifnya guna kemajuan organisasi,” terangnya.
Maka itu, setiap pergantian diharapkan selalu ada regenerasi kepemimpinan dalam pelaksanaan tugas-tugas ke depannya, yang selalu berkembang dan semakin kompleks. Sehingga memacu semangat untuk berbuat yang terbaik bagi organisasi dimanapun bertugas.
“Lanal Sangatta merupakan komando pembinaan dan operasional TNI AL di bawah Lantamal XIII yang membawahi 5 Posal. Memiliki tugas melaksanakan dukungan logistik, administrasi dan dukungan khusus bagi unsur-unsur TNI AL. Termasuk melaksanakan operasi keamanan laut terbatas serta melaksanakan pembinaan potensi maritim,” paparnya.
Menurutnya, letak geografis Lanal Sangatta sangat strategis. Merupakan keunggulan kompetitif. Baik segi geoekonomi, geopolitik maupun geostrategis. Namun posisi tersebut sangat rentan akan ancaman keamanan maritim. Pasalnya, meningkatnya jumlah arus pelayaran, yang melintasi perairan wilayah kerja Sangatta.
“Tentu akan berdampak terhadap masalah lingkungan hidup, sumber daya alam (SDA) dan ancaman keamanan maritim,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, wilayah kerja Lanal Sangatta terdapat potensi kerawanan dan pelanggaran yang dapat menjadi ancaman. Sehingga mengganggu stabilitas perekonomian dan keamanan wilayah. Potensi kerawanan dan pelanggaran yang menonjol adalah penyelundupan narkoba, ilegal loging, ilegal oil dan pengeboman ikan.
“Sebagai komando pelaksana dukungan sekaligus representasi TNI AL di daerah, Lanal Sangatta memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam menjamin keamanan. Suksesnya tugas dan tanggung jawab Lanal Sangatta, tidak terlepas dari keberhasilan, kerja keras dan kerja sama yang baik antar satuan kerja di jajaran Lanal Sangatta. Termasuk terjalinnya hubungan yang baik melalui pola kemitraan dengan Pemkab Kutim dan jajaran FKDM hingga stakeholder,” ungkapnya. (adv/rk)