RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Raihan dua panji keberhasilan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), 10 Januari lalu, saat puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi Kaltim, tidak sepenuhnya menyenangkan seluruh anggota legislatif.
Pemkab memang berprestasi pada bidang Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tergiat dan Bidang Penyelenggaraan Air Minum. Namun, pihak legislatif meminta Pemkab Kutim tidak langsung puas. Pasalnya, banyak bidang strategis yang tidak diperoleh.
Di antaranya penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD), keberhasilan keterbukaan informasi publik, sektor perdagangan, pendidikan, ketenagakerjaan, kepariwisataan, ketahanan pangan, perkebunan, pembangunan kesehatan, kesejahteraan sosial dan pencegahan korupsi.
“Lagi pula capaian itu tidak sebanyak kabupaten kota lainnya,” kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Kutim Basti Sanggalangi.
Politikus PAN itu mencontohkan Kota Samarinda dengan perolehan tujuh panji keberhasilan. Begitu pula Kota Bontang dan Kabupaten Berau, yang sama-sama memperoleh enam kategori.
“Saya mengapresiasi capaian itu. Tapi, banyak panji yang bersifat strategis justru tidak diperoleh,” sebutnya.
Dia meminta pemkab lebih reaktif lagi. Sehingga panji lainnya yang bersifat strategis yang diraih daerah lain juga diperoleh.
“Masa Kutim hanya dapat dua panji? Sementara sektor pariwisata yang digadang akan digencarkan justru tidak diperoleh. Begitu juga dengan panji strategis lainnya,” tuturnya.
Sehingga, diperlukan evaluasi terhadap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar dapat memaksimalkan kinerja. Dia menilai, Kutim sangat strategis untuk memperoleh semua panji.
“Sayangnya, Cuma dapat dua panji. Harus ditingkatkan koordinasi dengan seluruh OPD dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Jadi, tahun depan bisa dapat lebih banyak panji. Kan sama-sama punya anggaran. Kenapa bisa kalah dengan daerah seperti Bontang dan Berau,” paparnya.
Dia melanjutkan, visi dan misi pemerintah sekarang, Menata Kembali Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua. Hal itu harus dijadikan cerminan bagi seluruh OPD setiap menjalankan program.
“Semua panji berpotensi diraih. Tapi, harus ada target agar panji lebih strategis diperoleh,” tutupnya. (rk)