RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Tak berselang lama setelah berhasil mengevakuasi jasad korban disambar buaya yang ada di Desa Pelawan, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Setelah melakukan pencarian dan pemantauan, Tim Gabungan akhirnya berhasil mengamankan monster ganas sepanjang 4,70 meter itu, yang menerkam Rangga (34), Minggu malam (2/6/2024).
Ketua Laskar Kebangkitan Kutai (LKK) Kutim, Rony Effendi mengatakan, predator tersebut berhasil diamankan satu jam setelah jasad korban berhasil dievakuasi.
“Memang awalnya fokus evakuasi jasad korban dulu, kemudian buayanya,” ungkapnya.
Sedangkan proses penangkapan buaya tersebut tidak mudah. Selain berada di tengah sungai, buaya tersebut juga sempat meronta-ronta. Tim akhirnya berhasil membawa buaya tersebut setelah dibantu warga sekitar.
“Alhamdulillah ada juga bantuan dari warga desa lain (Desa Sempayau) yang ikut membantu mengevakuasi buayanya,” terangnya.
Pihaknya bersyukur proses evakuasi buaya tidak memakan korban. Apalagi mertua korban juga mengucapkan terima kasih. Mengingat pihaknya datang hanya untuk membantu, sebagai bentuk peduli kemanusiaan.
“Tapi, warga tetap waspada dan selalu berhati-hati ketika beraktivitas di sungai. Selalu awasi anak-anak agar tidak bermain di tepi sungai. Jangan sampai ada korban-korban lainnya lagi. Cukup satu ini saja. Ingat, buaya tidak cuma satu,” tutupnya.

Sebelumnya, korban diterkam buaya saat sedang bekerja memperbaiki dan membersihkan badan kapal penyeberangan di tepi Sungai Pelawan, Sabtu lalu (1/6/2024), pukul 17.00 Wita. Tak lama, korban yang merupakan pekerja harian lepas itu pun disambar buaya. Informasi tersebut diterima oleh Kepala Desa Pelawan, Norhan dari saksi yang melihat kejadian tersebut.
“Kini jasad korban sudah ditemukan (pukul 20.36 Wita),” katanya, Minggu (2/6/2924).
Sementara itu, Ketua LKK Kutim Rony Effendi mengatakan, proses pencarian sudah dilakukan oleh warga setempat dan tim yang berada di lokasi. Bahkan pihak desa sempat mendatangkan pawang buaya dari Desa Mandu PS.
“Warga dan tim gabungan menemukan jasad korban sekitar 50 meter dari TKP (tempat kejadian peristiwa). Kondisinya masih utuh, tapi hampir sekujur tubuh korban dipenuhi gigitan,” tuturnya.
Untuk diketahui, LKK Kutim tidak sendirian saat melakukan pencarian korban. Pihaknya bersinergi dengan Basarnas, Damkar Sangatta, Polairud Polda Kaltim, TNI AL Sangatta, Polsek Sangkulirang, Polairud Polres Kutim, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Damkar Sangkulirang. (rk)
TIM dari SANGATTA:
- Basarnas 8 personel
- Damkar 5 personel
- LKK 16 personel
TIM dari SANGKULIRANG:
- Polairud Polda 3 personel
- TNI AL Sangatta 2 personel
- Polsek Sangkulirang 3 personel
- Polairud Polres Kutim 2 personel
- Dishub Kutim 1 personel
- Damkar Sangkulirang 4 personel