RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Mengangkat tema Sekolah Sehat, Anak Cerdas dan Berkarakter. Workshop Pendidikan pun digelar anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), Sabtu (13/5).
Ratusan peserta tampak memenuhi aula milik Hotel Kutai Permai, tempat kegiatan itu dilaksanakan. Hetifah mengatakan, langkah ini sebagai upaya mendukung program Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
“Program Kemendikbud-Ristek itu sangat luar biasa. Kami sebagai mitra yang baik, sudah sewajarnya memberikan dukungan jika sudah menyetujui suatu program,” katanya.
Adapun kali ini sebagai bentuk pengawasan terhadap program yang sedang berjalan. Untuk memastikan apakah program itu berjalan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran. Termasuk terkait keluhan-keluhan yang kerap terjadi.
“Misalnya adanya reformasi dana BOS (bantuan operasional sekolah). Ternyata ada keterlambatan saat pendistribusiannya. Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya masalah pendataan. Jadi, sumber sumbatan itu harus ditemukan,” sebutnya.
Politikus Golkar itu menyebutkan bahwa itu salah satu fungsi utamanya. Termasuk jika ada program bagus di pusat, maka dipastikan daerah-daerah bisa ikut menyentuh dan merasakan manfaatnya.
“Seperti program beasiswa, itu memang program pemerintah yang bagus. Tapi, kadang-kadang tidak terinformasikan dengan baik. Begitu pula terkait pendataan, harus sering diperbarui. Memang perlu sosialisasi sehingga ketika ada masalah, dapat segera diketahui letaknya,” Jelasnya.
Dia menganggap, kalau mau merdeka belajar maka harus dengan menekankan kreativitas di sekolah.
“Bagaimana anak-anak mau bahagia kalau dia stres dan merasa memiliki tekanan,” ucapnya.
Disinggung makna dari tema yang diangkat. Direktorat Sekolah Dasar Jumeri mengungkapkan bahwa jika anak-anak sehat, maka fisiknya akan baik dan belajarnya menjadi lebih mudah. Mereka akan mudah menangkap penjelasan yang sudah diberikan. Bahkan tetap aktif melakukan aktivitas berhari-hari dan menjadi generasi yang hebat.
“Maka untuk pintar dan cerdas, dimulai dari sehat. Program ini harus dapat dimaksimalkan. Agar anak sekarang bisa menjadi generasi yang membanggakan,” harapnya.
Kendati demikian, semuanya harus dimulai dengan sosialisasi kepada berbagai pihak. Termasuk para orang tua diminta memiliki kesadaran. Sebab akan berpengaruh pada kesehatan mental dan lainnya. Apalagi era modern seperti sekarang.
“Sekolah dan rumah harus menjadi lingkungan yang membuat mereka sehat lahir dan batin,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutim, Mulyono memberikan apresiasinya atas pelaksanaan workshop itu. Dia memastikan, pihaknya sudah memaksimalkan pemutakhiran data pendidikan. Baik bagi jenjang TK/PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK se-kabupaten ini.
“Pemuktahiran data ini dilaksanakan di 18 kecamatan. Tujuannya untuk menetapkan satu konsep data pendidikan. Berdasarkan apa yang telah disampaikan semua pihak yang bergelut di dunia Pendidikan,” terangnya.
Sedangkan pemutakhiran tersebut juga mencatat semua yang dibutuhkan sekolah. Baik terkait sarana dan prasarana setiap sekolah. Termasuk memastikan air dan toiletnya bersih. Termasuk sanitasi yang baik.
“Dengan selalu mengedepankan gaya hidup sehat di sekolah dan di rumah. Makanya peran para orang tua sangat dibutuhkan,” tutupnya. (adv/rk)