RUANGKALTIM.COM, WONOSOBO – Hadirkan wartawan dari setiap site operasionalnya, PT Pamapersada Nusantara Group sukses menggelar Media Gathering 2024 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), pada 6-8 Mei lalu. Kegiatan itu dihadiri langsung Direktur PAMA Ari Sutrisno, SRGS Division Head TH Puguh Sasetyo dan Dept Head CSR Head Office Maidi Irvan.
Mengangkat tema “A Sustainable Lifestyle Toward Green Growth”, Direktur PAMA Ari Sutrisno memperkenalkan Program Kampung Iklim (Proklim) yang telah digagas di berbagai wilayah site operasionalnya. Bahkan tidak hanya di kawasan operasionalnya, Proklim juga dijalankan PAMA di Wonosobo, yang bukan site operasional mereka.
Hal ini menjadi bukti komitmen PAMA dalam melaksanakan program berlingkup nasional, yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Terutama untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal, untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi.
“Secara umum, program kampung iklim merupakan suatu inisiatif yang memiliki tujuan untuk menggabungkan atau mengintegrasikan pengembangan suatu kampung atau komunitas, dengan strategi dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya, Selasa (7/5/2024).
Sejauh ini, banyak program kampung iklim yang sudah dilaksanakan oleh PAMA. Sebagai andil untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sedangkan Kampung Iklim di Dusun Kawista, Desa Adiwarno, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, menjadi salah satu proklim percontohan yang bisa dijadikan bahan studi banding bagi seluruh jobsite kedepannya.
“Dusun Kawista adalah salah satu contoh keberhasilan dari program Proklim yang dijalankan oleh tim CSR perusahaan. Hingga tahun 2024, PAMA Group telah membina 29 kampung iklim dengan predikat enam Proklim Lestari dan 16 Proklim Utama. Baik di daerah operasional perusahaan maupun di luar, seperti di Banyumas dan Wonosobo, Jawa Tengah,” bebernya.
Sedangkan keberhasilan Proklim di Wonosobo, didukung oleh kondisi alam dan antusiasme masyarakat dalam menjalankan program pelestarian lingkungan, ketahanan pangan serta pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan industri rumah tangga. Bahkan sejak 2022, Proklim di Dusun Kawista meliputi bank sampah, sanitasi sehat, agroforestri, budidaya sayur, kolam perikanan dan sekolah adiwiyata.
“Program untuk memperbaiki bumi Indonesia ini akan terus dikembangkan di 10 desa sekitar Dusun Kawista (Wonosobo). Dengan target meraih predikat Proklim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2026 mendatang,” harapnya.
Sementara itu, Dept Head CSR Head Office Maidi Irvan menyebut, pelaksanaan Proklim diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat yang masih menggunakan fasilitas MCK. Sedangkan alur pelaksanaan Proklim dimulai dengan melakukan identifikasi kerentanan dan risiko perubahan iklim, Identifikasi sumber emisi dan serapan gas rumah kaca, Pengembangan dan peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat, penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal, pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal berbasis masyarakat.
“Termasuk Peningkatan kapasitas akses sumberdaya pendanaan, teknologi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim hingga pemantauan dan evaluasi pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” terangnya.
Sejak 2013, PAMA turut andil dalam percepatan implementasi lebih 6 ribu kampung iklim yang dilakukan di 34 provinsi dan 350 kabupaten kota. Bahkan pada 2024, CSR PAMA membina 29 kampung Proklim yang tersebar di seluruh area operasional PAMA dengan berbagai kategori.
“Mulai dari proklim pratama hingga lestari,” bebernya.
Selain itu, PAMA juga aktif membina sekolah menuju sekolah Adiwiyata. Melalui program pendidikan lingkungan guna mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sedangkan di Wonosobo, SMPN 3 Selomerto menjadi binaan sekolah Adiwiyata, yang lokasinya berdekatan dengan Dusun Kawista.
“Kami berharap warga sekolah bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” harapnya.
Sejauh ini, terdapat 93 sekolah Adiwiyata yang dibina oleh CSR PAMA di seluruh site. Dengan berbagai kategori mulai dari kota kabupaten hingga mandiri. Pihaknya menilai, sekolah Adiwiyata merupakan salah satu langkah strategis dalam kaderisasi masyarakat yang peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan perlu ditanamkan sejak di bangku sekolah.
“Sedangkan SMPN 3 Selomerto akan dicanangkan sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi. Edukasi terkait pendidikan lingkungan akan terus dilakukan CSR PAMA kepada siswa dan siswi sebagai usaha pelestarian lingkungan berkelanjutan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berbagai lokasi dikunjungi jajaran manajemen PAMA Group bersama peserta Media Gathering 2024 di Dusun Kawista. Di antaranya tempat pengelolaan Bank Sampah, Sanitasi Sehat, Agroforestry, Budidaya Sayur, Kolam Perikanan dan Sekolah Adiwiyata SMPN 3 Selomerto. (rk)