RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kutim bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim dan Ikhwah Peduli mengadakan lomba cerdas cermat.
Mengingkat tema keislaman, organisasi yang di bawah naungan Dewan Pers tersebut mengelar kegiatan di Pondok Pesantren Ibnu Katsir, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutim, Senin (27/3/2023).
Dua organisasi nasional ini tak terlibat langsung dalam lomba. Akan tetapi hanya mendukung dana berupa hadiah untuk para santri. Selanjutnya diserahkan kepada panitia Ponpes Ibnu Katsir.
Ketua SMSI Kutim Dedy Al Kutimi mengatakan bahwa lomba berlangsung dua hari, yakni Senin-Selasa (27-28/03/2023). Lomba tersebut melibatkan anak-anak pondok tingkat SMP atau MTM.
“Acara dimulai sebelum berbuka puasa,” katanya.
Dalam perlombaan, peserta dibagi menjadi enam kelompok. Masing-masing regu berkisar empat hingga lima. Keenam regu akan bertanding secara langsung. Juri akan memilih tiga regu terbaik untuk masuk final.
Baca Juga: Maju Melalui Golkar, Firdaus Simanjuntak Resmi Kembalikan Formulir
Baca Juga: Kasus Pencurian Bikin Resah, Residivis Enam Kali Belum Kapok
“Untuk finalnya (Selasa, 28/3/2023), digelar sebelum buka puasa bersama di Masjid Al Abror Ponpes Ibnu Katsir. Sekaligus penyerahan hadiah,” terangnya.
Adapun nama-nama regu yang akan bertanding. Di antaranya Jubair Bin Awwam, Ammar Bin Yasir, Saat bin Abi Waqqash, Bilal bin Rabah, Muadz bin Jabal dan Wahsyi bin Harb.
Sementara itu, Ketua PWI Kutim Ibnu Djuraid mendukung penuh kegiatan lomba antara SMSI dan PWI Kutim itu. Apalagi berlangsung di bulan Ramadan. Tentu saja hal itu bernilai positif bagi organisasi terlebih untuk para santri.
“Tak hanya menggelar lomba di pondok pesantren, kita juga selalu mengadakan buka puasa bersama dan berbagi takjil untuk masyarakat. Ini sudah menjadi agenda rutin,” bebernya.
Dia berharap, kegiatan tersebut terus berlanjut pada Ramadan-ramadan selanjutnya. Yang mana diketahui, media atau wartawan tak hanya fokus pada menulis akan tetapi dapat terlibat dalam semua kesempatan.
“Jadi, peran media berada di semua sisi. Baik sosial, keagamaan, pendidikan, dan lain sebagainya,” tutupnya. (rk)