RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Siapa yang tidak mengetahui Taman Bersemi STQ. Terletak di pusat Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Objek wisata kuliner yang juga tempat rekreasi warga itu dulunya sangat populer. Selalu ramai kunjungan warga, bahkan menjadi salah satu tempat favorit.
Namun belakangan ini, kondisi tersebut berbanding terbalik. Ya, kurangnya perhatian pemerintah diduga menjadi sebab turunnya tingkat kunjungan. Berdasarkan pantauan media ini, Selasa (03/10/2023). Taman Bersemi STQ tampak tidak terawat. Rumput-rumput meninggi, warna cat di setiap fasilitas yang ada memudar dan dipenuhi lumut. Sedangkan sampah plastik berserakan di kompleks itu.
Saat ini, Taman Bersemi STQ baru ramai dikunjungi jika ada gelaran event. Namun kembali sepi ketika gelaran kegiatan tidak ada. Tentu sangat ironis sekali. Apalagi yang terdampak adalah para pedagang. Ya, sepinya pengunjung tentu memengaruhi pemasukan mereka. Hal itu sudah terjadi sejak masa pandemi covid-19. Berbeda dengan Polder Ilham Maulana dan Bukit Pelangi yang selalu ramai pengunjung.
“Omzet sebulan sebelum masa pandemi bisa mencapai 100 persen bersih, karena waktu itu masih banyak hiburan digelar di sini (Taman Bersemi STQ),” kata salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Dia mengaku, kini pendapatan menurun drastis. Bahkan yang biasanya mencapai 100 persen. Kini hanya 50 persen hingga 75 persen. Penyebabnya jelas, minat kunjungan yang menurun.
“Kami berharap pengurus kembali menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat pengunjung. Sehingga Taman Bersemi STQ bisa kembali ramai seperti sebelumnya,” harapnya.
Selain itu, dirinya juga berharap agar Bumdes sebagai pengelola memberikan perhatian terhadap fasilitas yang rusak. Sehingga cepat untuk diberikan penanganan.
“Sebenarnya sudah ada omongan mau diperbaiki atau dibersihkan. Kan kalau dibiarkan terlihat kumuh,” sebutnya.
Umar (25), salah satu pengunjung membenarkan bahwa fasilitas yang ada di Taman Bersemi STQ memerlukan perbaikan. Bahkan penambahan fasilitas baru.
“Sekarang fasilitasnya sangat memprihatinkan. Banyak yang tersedia tapi tidak tidak terawat,” ucapnya.
Dia pun berharap pengurus dan pemerintah memberikan perhatian khusus. Sehingga kembali menjadi pusat permainan yang digemari pengunjung.
“Tidak hanya fokus di Polder Ilham Maulana dan Bukit Pelangi saja. Di sini (Taman Bersemi STQ) juga mengharapkan perhatian. Karena banyak pedagang yang bergantung hidup,” tutupnya. (*/el/rk)