RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Upaya Pemkab Kutim mendorong percepatan enclave di Taman Nasional Kutai (TNK) semakin baik. Ya, program enclave yang ada di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan itu dipastikan telah tuntas.
Hal itu disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman setelah gelaran panen padi organik bersama Kelompok Tani (Poktan) Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Senin (12/6/2023).
“Bahkan ada tambahan 14.600 hektare untuk Teluk Pandan dan Sangatta Selatan. Tim terpadu juga segera mendatangi beberapa desa. Sisa titik koordinatnya saja. Jadi, camat dan desa tolong disampaikan,” imbuhnya.
Sejauh ini, sudah 17.500 hektare yang masuk dalam enclave. Kemudian ditambah 14.600 hektare, sehingga kini mencapai 32.100 hektare lahan yang di enclave.
“Artinya sudah melebihi permintaan saya dulu, sudah melebihi 23.000 hektare,” sebutnya.
Dia pun berharap, titik koordinat lahan yang telah di enclave masuk dalam areal usaha masyarakat. Tidak hanya lahan permukiman, melainkan juga untuk pertanian dan perkebunan.
“Karena lahan usaha itu penting. Semoga semua bisa selesai,” pungkasnya.
Untuk diketahui, masalah enclave merupakan salah satu program unggulan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan wakilnya Kasmidi Bulang. Bahkan dia menegaskan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mengimplementasikan agar visi dan misi dapat terealisasi.
Apalagi percepatan enclave di kawasan TNK sudah disinergikan dengan rencana perubahan tata ruang Provinsi Kaltim. Sehingga dipastikan sejalan, agar pembangunan lebih mudah dilakukan. Terutama untuk mengucurkan APBD di wilayah tersebut.
“Yang jelas, upaya ini (enclave) untuk memfasilitasi masyarakat yang sudah menempati dan memanfaatkan hutan. Bagaimanapun, pertumbuhan penduduk di Kutim tidak dapat dihindari. Makanya harus didukung dengan kebijakan yang positif bagi masyarakat,” tutupnya. (adv/rk)