RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Di tahun 2025 ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mengubah istilah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Perubahan ini tidak sekedar pergantian nama, melainkan bagian dari upaya memperbaiki sistem penerimaan agar lebih inklusif dan berkualitas.
Menanggapi hal tersebut, Kadisdikbud Kutim, Mulyono menjelaskan bahwa sistem yang baru ini, tidak mengalami banyak perubahan hanya saja terdapat pada jalur penerimaan. Dimana sebelumnya menerapkan zonasi kini berganti menjadi domisili.
“Kurang lebih sama hanya istilahnya saja yang berubah dari PPDB kini jadi SPMB,” ujarnya.
Sebelumnya Disdikbud Kutim menghadiri rapat yang dilakukan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur terkait tata cara, mekanisme dan aturan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Perlu diketahui SPMB 2025 memiliki empat jalur penerimaan, yakni Domisili, lebih mengacu pada wilayah administratif berdasarkan data kependudukan. Afirmasi, Diperuntukkan bagi murid dari keluarga kurang mampu dan disabilitas. Prestasi, Bagi murid yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik. Sedangkan Mutasi untuk anak dari orang tua yang pindah tugas.
Meski telah berganti, Mulyono mengatakan pihaknya mendukung dan akan melaksanakan arahan pemerintah pusat dalam menerapkan sistem dan aturan yang baru ini. Lalu, pihaknya akan melakukan rapat internal dan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait penerapan sistem baru tersebut.
“Tugas kami di daerah kan sebagai pelaksana. Jadi kita ikuti saja mereka,” katanya.
Sementara itu, dalam mengantisipasi lonjakan penerimaan siswa baru pada jalur domisili yang kerap menjadi persoalan setiap tahun terutama untuk jenjang SMA. Mulyono mengatakan pihaknya telah menyediakan lahan hibah untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di dua lokasi, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
” Kalau SD dan SMP alhamdulilah sejauh ini belum ada. Tapi untuk SMA kita sudah antisipasi dengan membangun di tahun lalu. Semoga persoalan ini bisa terurai kedepannya ” pungkasnya. (yp)