RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Pelabuhan Kenyamukan telah ditarget pengoperasiannya 2023 mendatang. Segala upaya pun terus dilakukan agar penuntasan dapat pembiayaan dari sumber lain di luar APBD. Pemkab Kutim berusaha menggandeng semua pihak, termasuk dengan memanfaatkan dan CSR dari perusahaan yang beroperasi di Sangatta.
Apalagi, banyak pekerjaan rumah (PR) yang memang harus diselesaikan. Sehingga pelabuhan itu dapat beroperasi. Di antaranya jalan masuk menuju area reklamasi, yang terdapat juga jembatan tak memadai dilintasi. Begitu pula jembatan penghubung antara area reklamasi dengan causeway yang memaksa pengendara ekstra berhati-hati.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang memastikan, dua paket akan dikerjakan melalui CSR PT KPC. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu, disebutnya akan mengerjakan pembangunan causeway dan jalan masuk menuju pelabuhan.
“Akan dikerjakan tahun ini. Setidaknya kedua paket itu sudah bisa membuat pelabuhan beroperasi. Meskipun belum normal dan maksimal,” kata pria yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Bandara dan Pelabuhan Kenyamukan itu.
Terkait pembangunan yang akan ditanggung dana APBN. Politikus Golkar itu memastikan, pihaknya sedang berusaha. Termasuk terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat melalui anggota Komisi V DPR RI Dapil Kaltim, Irwan.
“Ini salah satu tol laut. Sudah ditetapkan Pak Jokowi (Presiden RI, Joko Widodo). Supaya bisa dioperasikan sesuai target, kami akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Sebelumnya, akhir tahun lalu, rombongan Komisi V DPR RI menyambangi Kutim. Bahkan, mereka melakukan peninjauan terhadap Pelabuhan Kenyamukan. Sebagai anggota Komisi V dapil Kaltim, Irwan menyatakan, tahun ini akan ada anggaran APBN yang dikucurkan menyelesaikan pembangunan jalan masuk pelabuhan hingga causeway.
“Hasil koordinasi dengan kementerian, telah dianggarkan Rp 227 miliar,” bebernya.
Anggaran tersebut, kata dia, dimanfaatkan untuk pembangunan jalan sepanjang 1,3 Kilometer. Menurutnya, besar nilai anggaran lantaran badan jalan yang berlumpur, sehingga butuh konstruksi jalan pancang.
“Kami akan kawal hingga terealisasi. Saya optimis 2023 sudah bisa dioperasikan,” singkatnya.
Perlu diketahui, Pelabuhan Kenyamukan, keberadaannya dinilai semakin strategis. Pasalnya, perairan di Kutim masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Kini, penyelesaian pembangunan causeway dan jalan masuk menemui titik terang. Sebab, PT KPC bersedia menyisihkan anggaran CSR untuk membantu pengembangannya. (rk)