RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kebutuhan air bersih masih sangat tinggi di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Terutama bagi masyarakat pedalaman dan pesisir yang belum tersedia sistem pengolahan air minum (SPAM). Ya, mereka harus menggunakan tawas agar air menjadi jernih dan bisa digunakan untuk keperluan memasak.
Sedangkan Kecamatan Teluk Pandan, menjadi salah satu dari sekian kecamatan yang masih kesulitan air bersih. Padahal, kecamatan itu merupakan gerbang masuk menuju kabupaten yang terletak di bagian Utara Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) itu. Hal ini pun tak ditampik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Abdi Firdaus.
“Dari enam desa di Teluk Pandan, baru satu yang saat menikmati fasilitas air bersih. Saya tahunya saat menggelar reses di sana. Memang baru Desa Teluk Pandan yang ada fasilitas air bersihnya. Yang lain belum ada,” ungkapnya.
Politikus Demokrat itu menilai, alokasi APBD Kutim yang besar, yakni Rp 9,1 triliun, seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Dia pun meminta kepada Pemkab Kutim, melakukan percepatan program pembangunan di segala aspek.
“Terutama pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat di lima desa Teluk Pandan,” imbuhnya.
Meski begitu, dia memastikan telah mengalokasikan sebagian pokok pikiran (pokir) miliknya untuk menunjang pemenuhan fasilitas air bersih di Teluk Pandan. Namun, pihak swasta diminta tak menutup mata. Terutama yang beroperasi di kawasan Teluk Pandan.
“Perusahaan-perusahaan juga harus berkontribusi membantu pemerintah. Terutama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat. Termasuk penyediaan air bersih bagi warga,” tutupnya. (adv/rk)