RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Meski telah sukses digelar, Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) berencana melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Festival Sepak Bola (Fesbol) Merdeka Belajar tingkat SMP yang digelar untuk seluruh kabupaten ini.
Mengingat perlu adanya penyempurnaan, agar kegiatan serupa yang akan digelar ke depannya lebih maksimal. Apalagi banyak pelajaran berharga yang diperoleh atas pelaksanaan kegiatan garapan Disdik dan Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) dan Kodim 0909/KTM, yang berlangsung 17-22 November lalu itu.
“Memang ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan, untuk penyempurnaan Fesbol di masa mendatang,” kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Kutim, yang juga Ketua Pelaksana Fesbol Merdeka Belajar, Ilham.
Hal itu diungkapkannya setelah berdiskusi dengan Kepala UPT Pendidikan, pelatih, ofisial dan manajer tim. Termasuk dengan beberapa jajaran pengurus Askab. Sehingga pihaknya pun menetapkan beberapa catatan untuk menjadi perhatian.
“Karena akan digelar setiap tahun, ke depannya pelaksanaannya akan berlangsung bulan Mei. Bertepatan dengan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional),” bebernya.
Adapun durasi pelaksanaan akan lebih lama. Sedangkan kegiatan serupa tidak hanya digelar untuk tingkat SMP saja, melainkan juga digelar untuk tingkatan SD.
“Antusiasme para peserta didik menjadi barometer pelaksanaan Fesbol yang lebih baik lagi. Makanya panitia terus menyiapkan narasumber yang berkualitas, agar bisa mengakomodir keinginan para peserta,” ungkapnya.
Menurutnya, masukan peserta mengenai materi yang diterima selama coaching clinic, sudah sangat bagus. Apalagi yang membawanya merupakan mantan kapten Timnas Indonesia Ismed Sofyan.
“Cuma durasinya terlalu singkat. Makanya disarankan agar durasinya lebih lama,” jelasnya.
Selain pengetahuan mengenai teknik bermain bola, panitia bekerja sama dengan KODIM 0909/KTM untuk memberikan pembinaan mental, kedisiplinan dan jiwa korsa kepada peserta selama lima hari di asrama SMA 2 Sangatta Utara.
“Jumlah peserta yang mengikuti Fesbol Merdeka Belajar memang banyak, 234 peserta dari 13 kecamatan,” pungkasnya. (adv/rk)