RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kian marak. Namun hal itu tidak mengendurkan niat Tim Satgas Terpadu yang terdiri dari TNI, Polri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, untuk memberikan tindakan kepada para pelaku.
Bahkan tiga pelaku penimbunan minyak atau ilegal oil berhasil diamankan Tim Satgas Terpadu, yang disampaikan melalui konferensi pers di Mako Polres Kutim, Kamis (24/1/2024). Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Dimitri Mahendra mengungkapkan, dari tiga pelaku dua di antaranya adalah pengetap berinisial (SA) dan (MN). Sedangkan satu pelaku (A), merupakan operator SPBU Kecamatan Teluk Pandan.
“Modus operandi, semua pelaku tidak punya pekerjaan tetap,” ungkapnya.
Sedangkan untuk melancarkan aksinya, pelaku bekerja sama dengan operator SPBU agar dimudahkan dalam pengisian BBM jenis pertalite lebih dari sekali. Sedangkan setiap kali pengisian, operator tersebut akan menerima Rp 10 ribu.
“Kemudian pelaku menyimpan BBM itu di rumahnya. Setelah itu dijual Rp 14.250 per liter. Jualnya di daerah Manubar (Kecamatan Sandaran),” terangnya.
Dari tangan pelaku, Tim Satgas berhasil mengamankan sebuah pick up beserta 43 jerigen berisi 860 liter BBM jenis pertalite.
“Sedangkan untuk kerugian materi sekitar Rp 8,6 juta,” bebernya.
Adapun kasus yang melibatkan kedua pelaku, modus sama, yakni pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap. Sehingga pelaku membeli BBM pertalite di SPBU Sangatta. Kemudian ditimbun untuk dijual di Manubar Rp 12.500 per liter.
“Aksi ini sudah dilakukan dua tahun,” paparnya.
Dari tangan kedua pelaku, pihaknya mengamankan mobil hilux beserta 119 jerigen berisi 2.300 liter atau 3,2 ton pertalite. Dengan kerugian materi Rp 23,8 juta. Para pelaku pun akan terjerat pasal 55 UU Nomor 22/2001 tentang Migas.
“Sebagaimana telah menjadi peraturan pemerintah tentang Cipta kerja. Kami tidak segan menindak setiap pelanggaran. Baik pengetap maupun oknum operator SPBU. Ini juga sebagai upaya memberikan efek jera. Apabila ada aparat yang terlibat, silakan dilaporkan. Kami akan tindak tegas. Makanya kami perlu informasi masyarakat. Informasi ini masih menjadi salah satu kendala penindakan di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kadisperindag Kutim Andi Nur Hadi Putra memastikan, pihaknya terus berupaya agar kelangkaan BBM tidak kembali terjadi.
“Kami akan selalu bersinergi untuk meminimalisir terjadinya kelangkaan,” akunya. (yp/rk)