
RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Shabaruddin, menyoroti persoalan mendasar di fasilitas kesehatan yang dapat mengganggu pelayanan publik. Ia menerima laporan dan keluhan dari masyarakat mengenai kondisi fasilitas umum di Puskesmas atau rumah sakit Kecamatan Karangan. Yang di mana, toilet dan kamar mandi tidak berfungsi dengan baik.
Shabaruddin menekankan, kebersihan dan kelayakan toilet adalah bagian krusial dari pelayanan kesehatan yang baik. Tanpa fasilitas tersebut, Puskesmas tidak dapat memberikan layanan yang optimal kepada pasien. Situasi ini dinilai ironis, sebab air PDAM di Karangan sudah tersedia sejak lama. Ia pun menduga adanya masalah dalam pemeliharaan dan pengawasan internal.
“Ini harus dievaluasi dari Dinas Kesehatan. Karena sangat penting, untuk menunjang pelayanan yang lebih baik,” tegas Shabaruddin.
Maka itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas kesehatan. Shabaruddin memastikan akan segera menyampaikan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan agar segera ditindaklanjuti.
“Saya berharap masalah serupa tidak terjadi di fasilitas kesehatan lain,” ujar Sekretaris Komisi D Bidang Kesejahteraan itu.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa saat ini Kutim telah memiliki empat rumah sakit yang beroperasi, yaitu RSUD Kudungga, RS Muara Bengkal, dan RS Sangkulirang. Sementara RS Muara Wahau masih dalam tahap perencanaan.
Secara spesifik, Shabaruddin menambahkan catatan mengenai RS Muara Bengkal yang telah beroperasi, namun masih menghadapi kendala serius kekurangan tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis.
Dorongan ini menunjukkan bahwa DPRD tidak hanya fokus pada pembangunan fisik besar, tetapi juga detail fasilitas dasar yang secara langsung berdampak pada kenyamanan dan kualitas pelayanan publik di seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Kutim. (adv/rk)










