
RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Peningkatan kualitas pendidikan di Kutai Timur tidak hanya terbatas pada perbaikan fisik bangunan, tetapi juga harus mengikuti perkembangan era digital. Anggota DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan menyoroti perlunya sekolah-sekolah di Kutim beralih dari penggunaan papan tulis kapur (whiteboard) konvensional ke teknologi smart board (papan tulis digital) yang lebih modern.
Usulan ini disampaikannya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan dan efektivitas pembelajaran di ruang kelas.
“Kenapa harus pakai papan tulis biasa? Kan kadang-kadang beberapa orang tidak menyukai baunya. Nggak enak katanya. Ada juga yang alergi. Kenapa nggak pakai smart board? Itu bagus untuk diterapkan di era digital seperti ini,” ungkap Novel.
Papan tulis digital atau smart board dianggapnya sebagai solusi yang lebih higienis, interaktif, dan mendukung pembelajaran multimedia. Penggunaan teknologi ini dinilai sangat relevan dalam menghadapi tuntutan zaman yang serba digital.
Ia juga menyinggung adanya inisiatif dari pemerintah pusat. Seperti penyerahan bantuan perangkat sejenis oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang menunjukkan tren global dalam modernisasi alat bantu belajar.
“Kayak kemarin Pak Presiden serahkan 288 ribu smart board. Nah, itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam modernisasi dunia pendidikan,” sebutnya.
Ia menilai, kini masyarakat sudah melek teknologi. Tuntutan untuk mengadopsi teknologi tersebut tidak hanya datang dari inisiatif dewan, tetapi juga didorong oleh kesadaran masyarakat. Legislator Partai Gerindra itu mengamati bahwa para orang tua siswa di Kutim sudah melek teknologi. Mereka menyadari pentingnya alat bantu digital dalam proses belajar mengajar.
Diharapkan, Disdikbud Kutim dapat segera memasukkan usulan pengadaan smart board ke dalam rencana anggaran. Menjadikan sekolah-sekolah di Kutim tidak hanya nyaman secara fisik, tetapi juga unggul secara teknologi.
“Sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menarik,” pungkasnya. (adv/rk)










