RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Pemerataan pembangunan sudah semestinya dilakukan. Baik di kawasan perkotaan, pedalaman hingga pesisir. Bahkan anggota Komisi D DPRD Kutim Imam Turmudzi meminta, terjadi keseimbangan pembangunan.
“Baik perkotaan dan pedesaan, harus merata. Sehingga kemajuan pembangunan di Kutim lebih merata,” imbuhnya.
Dia meminta agar pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan berupaya semaksimal mungkin mengembangkan kedua bidang itu secara proporsional. Setidaknya, hasil pembangunannya tidak berbeda jauh.
“Kalau di perkotaan diaspal, maka di pedalaman setidaknya setara,” sebutnya.
Menurutnya, ketimpangan pembangunan masih terjadi di kabupaten ini Mengingat, masih terfokus di kawasan perkotaan, seperti Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Padahal kawasan pedesaan juga membutuhkan perhatian serius. Tentu akan berdampak pada kesenjangan sosial dan ekonomi. Potensi pembangunan lebih luas juga ikut terhambat,” paparnya.
Tidak itu saja, dia menyayangkan proses pelaksanaan kegiatan yang lambat. Ya, hingga kini berbagai proyek belum memasuki tahap lelang. Dia khawatir dapat menghambat serapan anggaran.
“Jangan sampai jadi silpa. Ini harus dihindari,” tegasnya.
Dia tidak menampik, sulit melihat kondisi real infrastruktur yang ada di pedalaman. Begitu pula untuk standar pembangunannya. Kendati demikian, diharapkan segala hal yang berkaitan dengan infrastruktur dasar dapat dipenuhi.
“Seperti masalah jalan, pendidikan dan kesehatan. Itu harus dimaksimalkan. Apalagi selalu jadi skala prioritas pembangunan di Kutim,” ucapnya.
Dia pun mengajak semua anggota legislatif dan eksekutif, memprioritaskan pengembangan desa dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Maka itu, warga harus dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan.
“Jadi pembangunan menjadi lebih baik dan tepat sasaran,” pungkasnya. (adv/rk)