RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan elemen perkotaan yang berfungsi sebagai fasilitas publik. Dirancang sebagai jalur khusus bagi pejalan kaki, oleh karena itu sarana ini sudah seharusnya disediakan oleh pemerintah untuk pejalan kaki.
Namun, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joko Suripto, pembangunan JPO di Kutim sendiri belum memungkinkan untuk dibangun. Terutama pada penyebrangan yang terdapat di Sekolah.
“Karena jalan-jalan di Kutim tergolong kecil. Sedangkan JPO harus didukung space yang luas,” ujarnya.
Dirinya pun mengusulkan metode penyeberangan pelican crossing, yang memanfaatkan lampu lalu lintas untuk menghentikan kendaraan dan memungkinkan pejalan kaki untuk menyeberang jalan.
“Saya sebenarnya sudah mengusulkan pelican crossing, karena itu yang paling memungkinkan untuk di Kutim,” paparnya.
Ada tiga tahap dalam pengeporasian pelican crossing. Di antaranya pejalan kaki akan menekan tombol di sisi jalan, menunggu lampu sinyal berubah warna, dan menyeberang sesuai dengan durasi waktu yang ditentukan.
“Kalau usulan tersebut (pelican crossing) diterima dan anggaran cukup, pelican crossing memungkinkan untuk dibangun. InsyaAllah segera dibangun,” katanya.
Pelican crossing dianggap sebagai metode penyeberangan yang efektif dan aman. Baik untuk pejalan kaki maupun pengemudi. Sebab digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ketika tak ada pejalan kaki yang menekan tombol lampu, pengendara bebas melaju tanpa terhalang lampu lalu lintas.
Sementara itu, jika ada pejalan kaki yang hendak menyeberang, maka lampu akan berubah menjadi merah. Artinya, pengendara harus berhenti sejenak dan memberi kesempatan pejalan kaki untuk menyeberang.
“Pelican crossing juga sangat ramah untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas. Mereka bisa dengan mudah menyeberang tanpa harus kesulitan menaiki tangga JPO (Jembatan Penyeberangan Orang). Waktu penyeberangan juga cukup Panjang, sehingga mereka tidak perlu terburu-buru saat menyebrang,” terangnya.
Dengan adanya Pelican crossing diharapkan dapat menjadi solusi lalu lintas Kutim dan keselamatan.
“Serta keamanan pengguna jalan dan pejalan kaki bisa terjaga,” tutupnya. (adv/yp).