RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Kebutuhan pupuk memang kerap menjadi usulan para petani di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Baik petani kelapa sawit maupun petani lainnya. Usulan tersebut termasuk paling banyak dijumpai saat reses, selain harapan pengerasan dan pembukaan baru jalan kebun.
Hal ini dianggapnya wajar oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Joni. Pasalnya saat ini harga hasil kebun kerap fluktuasi. Termasuk hasil kebun sawit mandiri miliki warga.
“Apalagi saat ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit naik turun. Sedangkan harga pupuk tidak pernah turun. Harganya (pupu) naik terus,” katanya, Sabtu (6/5/2023).
Secara otomatis, kata dia, akan memengaruhi hasil penghasilan para petani. Sehingga berdampak pada perekonomian mereka. Apalagi saat ini harga angkut pasti alami kenaikan, seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Makanya kalau pemerintah bisa membantu, itu sangat diharapkan para petani,” sebutnya.
Dia memastikan akan memperjuangkan harapan para petani itu. Apalagi jika anggaran memungkin, pemerintah pun diharapkan dapat mengalokasikan pengadaan pupuk kepada para petani.
“Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi subsidi pupuk untuk para petani,” pungkasnya.
Untuk diketahui, usulan pupuk itu dijumpainya saat melaksanakan reses Bulan April 2023. Mengingat dia mendapat jatah reses di tiga desa, yakni Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan, Desa Margo Mulyo dan Rantau Makmur Kecamatan Rantau Pulung. (adv/rk)