RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG), Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rabu (27/3/2024), mengungkapkan perkembangan ekonomi 10 tahun belakangan.
Bahkan diklaim, pertumbuhan ekonomi mencetak nilai tertinggi. Hal itu disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dia mengatakan, Kutim merupakan salah satu daerah yang berhasil melewati masa-masa kritis pasca pandemi Covid-19.
“Sekarang Kutim mampu mencetak pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Bahkan mencapai 7,71 persen pada 2023 dan mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,06 persen dari 9,28 persen. Nilai investasi juga tembus Rp 12,48 triliun,” bebernya.
Sejauh ini, Kutim juga mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), yang persentasenya 74,35 pada 2022 menjadi 75,33 pada 2023. Hal itu diraih dari sisi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Sehingga menjadi bukti bahwa program-program strategis yang dijalankan sudah memperlihatkan hasil nyata.
“Kutim memiliki kemampuan sumber pembiayaan APBD yang cukup tinggi, seiring dengan meningkatnya penerimaan DAU (dana alokasi umum) dan DBH (dana bagi hasil),” bebernya.
Pasalnya pada APBD 2023 mampu merealisasikan pendapatan daerah Rp. 8,571 triliun. Sedangkan tahun ini diprediksi Rp 9,148 triliun. Begitu pula 2025 mendatang, proyeksi APBD mencapai Rp 7,500 triliun.
“Makanya penggunaan APBD harus semaksimal mungkin untuk melaksanakan program-program strategis. Di antaranya bidang infrastruktur wilayah, perekonomian dan bidang SDM,” paparnya.
Sedangkan dari sisi kepegawaian, kabar gembira diterima seluruh TK2D. Ya, tahun ini seluruh TK2D akan diangkat menjadi PPPK.
“Kutim memiliki kemampuan keuangan dan memenuhi kebutuhan ASN sesuai dengan analisis jabatan yang telah disusun,” tutupnya. (yp/rk)