RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Keberadaan pasar tumpah yang mudah dijumpai hampir di setiap ruas jalan di perkotaan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), semakin meresahkan. Selain kerap menjadi penyebab macet lantaran banyak pengunjung yang asal parkir hingga badan jalan.
Lapak milik para pedagang juga didirikan tepat di atas drainase. Bahkan ada pula yang berdiri memasuki badan jalan. Selain itu, keberadaannya juga kerap dikeluhkan para pedagang Pasar Induk Sangatta (PIS), yang berada di Jalan Ilham Maulana, Kecamatan Sangatta Utara.
Mengingat tidak sedikit pasar tumpah beroperasi di sekitar pasar itu. Sehingga sangat meresahkan bagi para pedagang. Apalagi para pembeli kebanyakan lebih memilih berbelanja di tepi jalan, ketimbang harus masuk ke pasar. Dampaknya besar terhadap perekonomian di PIS, yang membuat sejumlah pedagang meninggalkan lapak mereka.
Menanggapi ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, David Rante meminta kepada Pemkab Kutim, agar menertibkan pasar tumpah. Apalagi hal itu sudah pernah dilakukan beberapa waktu sebelumnya.
“Kasian juga pengendara yang melintas, pasti terganggu. Apalagi pengunjungnya (pasar tumpah) sering asal parkir. Makanya sering menyebabkan kemacetan. Sedangkan pasar tumpah ini tidak memiliki tempat parkir yang representatif,” sebutnya.
Dia pun meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, menindaklanjuti sesegera mungkin. Meskipun masih terkendala regulasi yang memperkuat penertiban pasar tumpah. Apalagi dia menilai, penertiban akan berjalan mulus seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Jangan sampai pengguna jalan ada yang menjadi korban kecelakaan, karena menghindari kendaraan parkir di badan jalan,” tegasnya.
Selain itu, dengan penertiban maka akan membuat lapak di PIS kembali terisi. Mengingat para pedagang bisa diarahkan berjualan di dalam kawasan PIS.
“Kalau meresahkan harus ditertibkan. Diberi pilihan untuk mengisi lapak di Pasar Induk,” pungkasnya. (adv/rk)