RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Setelah digulirkannya bantuan program RT Rp 50 juta, berbagai desa pun mulai mengimplementasikan dengan melibatkan masyarakat setiap RT. Mengingat, dana tersebut dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur Rp 40 juta dan Rp 10 juta untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Seperti yang dilaksanakan Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim). 150 warga dari 43 RT pun dilibatkan. Sedangkan masing-masing RT, diwakili tiga orang untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas dan legalitas usaha skala rumah tangga.
“Tujuannya tidak lain agar masyarakat bisa memberdayakan diri untuk peningkatan ekonomi secara umum,” kata Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, setelah membuka kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Victoria, Senin (21/11/2022).
Kasmidi mengatakan, bantuan tersebut sudah direncanakan sejak awal masa kepemimpinan ASKB. Hanya, kala itu pihaknya masih terkonsentrasi di Kecamatan Sangatta Utara, sebagai proyek percontohan.
“Sekarang semua desa dan RT dilaksanakan,” tuturnya.
Apabila tahun ini direalisasikan dengan berbagai pelatihan. Tahun depan, Rp 10 juta bisa diwujudkan dalam bentuk barang. Sedangkan warga yang hadir mewakili setiap RT, akan dikelompokkan untuk mengetahui kebutuhannya.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ada bantuan langsung dari program aspirasi,” terangnya.
Misalnya, warga membutuhkan mesin untuk mendukung pembuatan keripik singkong. Maka pemerintah tidak akan memberi mesin jahit. Dia menegaskan, program ini akan terus dijalankan.
“Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat hingga ke tingkat paling bawah. Apalagi setiap warga memiliki peluang kerja untuk membantu meningkatkan perekonomian,” jelasnya.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur, politikus Golkar itu mempersilahkan warga memprogramkan sesuai kebutuhan. Terutama kebutuhan yang sangat mendasar dari lingkungan RT tersebut.
“Makanya Ketua RT bersama Forum RT, bisa menggali informasi dari warga. Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan. Sehingga bisa berkontribusi pada kemajuan daerah,” pungkasnya.
Perlu diketahui, kegiatan tersebut berlangsung tiga hari. Melibatkan pemateri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta pihak Kelurahan Singa Geweh. Termasuk lembaga keuangan perbankan seperti BRI. (adv/rk)