RUANGKALTIM.COM, KUTIM – Perhelatan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI 2023 telah digelar sejak 10-15 Juni lalu, di Padang, Sumatera Barat. Saat penutupan, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman dan 39 kepala daerah lainnya menerima penghargaan nasional dari Menteri Pertanian (Mentan) Prof Dr Syahrul Yasin Limpo, Kamis (15/6/2023).
Ya, penghargaan diberikan kepada para kepala daerah yang mendukung kegiatan pertanian di daerahnya masing-masing. Prosesi penyerahan dilaksanakan di Panggung Utama Penas KTNA XVI 2023, yang diserahkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi.
Penghargaan diberikan kepada para kepala daerah atas dedikasi, kontribusi dan keberhasilan membangun bidang pertanian masing-masing. Ardiansyah mengatakan, penghargaan itu merupakan bonus dari apa yang telah dilakukan selama ini, yakni terus memprioritaskan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas demi mensejahterakan masyarakat.
“Penghargaan ini akan membuat kebijakan-kebijakan pembangunan sektor pertanian terus ditingkatkan,” katanya.
Dengan demikian, Kutim bisa menjadi daerah yang maju dibidang agribisnis dan agroindustri. Pastinya dengan terus mengupayakan peningkatan pengelolaan hasil produksi pertanian dari hulu hingga hilir. Demi mewujudkan sektor pertanian lebih maju di masa depan, dukungan semua pihak pun dibutuhkan.
“Tak hanya dari Pemkab Kutim saja, namun juga dukungan swasta, perusahaan serta masyarakat secara umum,” jelasnya.
Patut menjadi perhatian, yakni terjalinnya kerja sama dengan Pemprov Lampung dan Sumatera Utara terhadap pisang grecek Kutim yang kini sudah menjadi komoditi ekspor.
“Alhamdulillah kerja sama bidang pertanian terjadi antara Kutim dan Lampung. Daerah Lampung tertarik membeli pisang grecek dari Kutim, sedangkan Kutim akan memasarkan produk jahe dari Lampung. Sumatera Utara tertarik mendatangkan bibit pisang grecek dari Kutim,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian (DTPHP) Dyah Ratnaningrum mengaku bangga dengan raihan prestasi bidang pertanian itu. Mengingat dari seluruh daerah di Indonesia, hanya 39 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan.
“Penghargaan yang diraih tak lepas dari upaya pengembangan komoditi pisang jenis kepok grecek yang sudah mendapatkan peluang pasar hingga mancanegara,” paparnya.
Khusus di sektor pertanian, pihak Kementan melalui Dirjen terkait selalu menanyakan perkembangan atau peningkatan produksi pisang. Sedangkan selama Penas Petani Nelayan di Padang, terjadi beberapa transaksi atau kerja sama dengan nilai lebih Rp 3 miliar, melalui kelompok tani yang diketuai Priyanto sekaligus eksportir pisang kepok grecek.
“Ada MoU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa daerah yang meminta produk buah pisang dan bibit pisang,” tutupnya. (adv/rk)